![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Kisahkan Perjalanan Anak Hidup dengan HIV
"Rio the Survivor"
Foto: IstimewaFilm Rio the Survivor mengisahkan tentang perjalanan seorang anak dengan HIV untuk mendapatkan hak hidup dan pendidikan demi mengejar impian.
"Harapannya cerita di film ini nanti bisa sampai ke masyarakat," kata sutradara Yudie Oktav dalam jumpa pers, dikutip pada Minggu (27/3).
Film yang diklaim tayang perdana di Festival Film Durban Afrika Selatan tersebut menampilkan jajaran pemain yaitu Raditya Evandra, Sri Widayati, Akinza Chevalier, Kiyosaki M, Abdqori Narendra Afandi, Brydden Fablo Escobar, dan Bambang Pamungkas.
Rio the Survivor pun diangkat berdasarkan kisah nyata seorang anak yang hidup dengan HIV dan berjuang untuk hak untuk hidup dan untuk pendidikan. Rio Sudiro (11 tahun) telah hidup dengan HIV sejak lahir, dan kedua orang tuanya telah meninggal karena AIDS.
Ayah Rio meninggal saat dia masih dalam kandungan ibunya dan ibunya baru saja meninggal setahun yang lalu. Setelah ibunya meninggal, Rio diasuh oleh neneknya. Mereka hidup dengan berjualan gorengan di depan rumah dan juga ada warung-warung lain di sekitarnya yang menjual gorengan mereka.
Rio adalah anak muda yang cerdas, kreatif, dan ramah yang suka bermain sepak bola dan melakukan pantomim sebagai hobi. Dia bahkan telah memenangkan penghargaan di beberapa kompetisi pantomim anak-anak. Rio juga merupakan pemain andalan di tim sepak bola sekolahnya dan timnya saat ini sedang mengikuti kompetisi sekolah dasar.
Namun, masalah muncul ketika orang tua dari teman-temannya di sekolah mengetahui bahwa Rio adalah anak pengidap HIV. Karena kurangnya informasi dan pemahaman yang benar tentang HIV dan AIDS, Rio menghadapi diskriminasi dari mereka dan terpaksa meninggalkan sekolah.
Berita tentang Rio yang hidup dengan HIV juga menyebar di sekitar lingkungannya. Teman-teman desanya menjauh dan tetangganya berusaha mengusir Rio dan neneknya dari desa.
Diskriminasi yang dialaminya membuat Rio sangat sedih dan putus asa, namun neneknya meyakinkannya untuk tetap tegar. Untungnya Rio juga memiliki tiga sahabat, yaitu Rendi, Andi, dan Tono. Mereka berusaha mencari informasi yang benar tentang HIV dan AIDS.
Setelah mengetahui bahwa HIV tidak menular melalui kontak sosial biasa, mereka tetap berteman dengan Rio dan tidak menjauhinya. Mereka bahkan berusaha menyebarkan informasi yang benar tentang HIV dan AIDS kepada tetangga Rio dan orang tua mereka. Pengalaman ini membuat Rio percaya diri menghadapi hidup kembali.
Film ini tayang di bioskop Indonesia mulai 31 Maret 2022. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 2 Di Forum Dunia, Presiden Prabowo Akui Tingkat Korupsi Indonesia Mengkhawatirkan
- 3 Polda Kalimantan Tengah Proses Oknum Polisi dalam Kasus Penipuan Pangkalan Gas Elpiji
- 4 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
- 5 Australia Tuduh Jet Tempur Tiongkok Lakukan Tindakan Tak Aman
Berita Terkini
-
Genap 75 tahun, BTN Berikan Apresiasi Penghargaan Kepada Mitra Pengembang, Desainer dan Inovator Rumah
-
ToT, AS akan Bantu Merancang Reaktor Nuklir untuk India
-
Kemenperin: Yakin Saja, Penggunaan Energi Ramah Lingkungan Jauh Lebih Hemat dibanding Fosil
-
Laudato Si’ di Indonesia: Menelusuri Akar Masalah Kerusakan Lingkungan dan Dampaknya Bagi Para Pengungsi
-
Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia