Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Pelindung Kakatua Seram di Negeri Masihulan (Bagian 2)

Foto : (FOTO ANTARA/HO-Marvento F Laurens)

Kakatua seram jambul merah jambu di Pusat Rehabilitasi Satwa di Desa Masihulan, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku

A   A   A   Pengaturan Font

Tantangan masa pandemi

Pandemi COVID-19, bencana kesehatan global itu juga berdampak kepada pelaku ekowisata di Masihulan. Seperti penuturan Sony dan Wakil Ketua Kelompok Birdwatching Masihulan Noke Lopez Sapulette, sejak Maret hingga Desember 2020 wisatawan yang datang sangat berkurang, hanya beberapa media nasional saja yang datang untuk meliput.

Sedangkan wisatawan mancanegara yang biasanya datang melihat burung paruh bengkok pun tidak dapat datang, karena rencana perjalanan mereka terhenti efek dari pandemi COVID-19. Selama masa itu, setidaknya hanya empat kelompok wisatawan yang untuk melihat aksi burung-burung paruh bengkok secara langsung di alam Masihulan.

Ruang gerak peluang perekonomian di sana yang terbata untuk menghidupi keluarga di masa pandemi bukan hanya dirasakan oleh para pelaku ekowisata di Masihulan. Tetapi Burung Paruh Bengkok yang berada di PRSdi sana pun terdampak, membuat satwa-satwa dilindungi yang dikonservasi di sana pun harus ada yang mati karena kekurangan pakan.

Ada yang terpaksahanya diberi pakan satu kali dalam satu hari bahkan dua hari, ada yang tidak bisa diberi pakan sama sekali. Belum lagi kondisi kandang yang jarang dibersihkan, karena honor pekerja pemelihara satwa tidak dapat dibayarkan dengan semestinya karena pengunjung berkurang drastis.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top