Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Pelindung Kakatua Seram di Negeri Masihulan (Bagian 2)

Foto : (FOTO ANTARA/HO-Marvento F Laurens)

Kakatua seram jambul merah jambu di Pusat Rehabilitasi Satwa di Desa Masihulan, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku

A   A   A   Pengaturan Font

Apa yang mereka kerjakan saat ini sama halnya menjaga hutan dan kekayaan hayatinya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Hutan Konservasi sebagai alat perlawanan terhadap pihak-pihak yang ingn mengeksploitasi hutan penyangga Taman Nasional Manusela di Pulau Seram.

Konservasi dan ekowisata

Saat pertama kali Sony menjadi porter untuk membawa barang wisatawan, dirinya mendapatkan sekitar Rp7.500 sehari. Tetapi sekarang tarif seorang porter yang membawa barang masuk hutan di Masihulan mencapai Rp250.000 per hari.

Memang baru di 2018 ia mulai mendirikan sendiri lembaga untuk menjalankan usaha ekowisata dengan membuat paket-paket khusus yang langsung bersentuhan dengan alam. Namun itu pun setelah dirinya dan rekan-rekan yang sebelumnya berprofesi sebagai pemburu burung paruh bengkok di sana dikenalkan soal konservasi oleh Yayasan Wallacea dan peneliti Amerika Serikat bernama Stewart A Metz, yang pada 2003 juga membangun Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) bersama masyarakat setempat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top