Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Pelindung Kakatua Seram di Negeri Masihulan (Bagian 2)

Foto : (FOTO ANTARA/HO-Marvento F Laurens)

Kakatua seram jambul merah jambu di Pusat Rehabilitasi Satwa di Desa Masihulan, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku

A   A   A   Pengaturan Font

Perubahan sikap dan perilaku masyarakat Negeri Masihulan yang hidup di antara rimbunnya hutan Pulau Seram, dari memburu kakatua seram yang merupakan salah satu burung paruh bengkok endemik pulau tersebut menjadi melindunginya melalui proses panjang dan tidak sederhana.

Penting untuk melihat bagaimana masyarakat lokal yang awalnya konsumtif dari berburu kemudian dapat berubah menjadi pelaku-pelaku yang peduli terhadap konservasi alamnya sendiri. Transformasi pola hidup itu juga tidak lepas dari aturan-aturan adat yang ada dan mengatur tatanan hidup masyarakat lokal itu sendiri, baik aturan dan norma adat yang mengatur masyarakatnya maupun aturan adat tentang pengelolaan hutan dan alamnya.

Ada satu rangkaian panjang, di mana bukan hanya para pemburu burung paruh bengkoknya saja yang perlu dilihat, tetapi ada pula beberapa instrumen yang juga turut andil di dalamnya. Para pemburu, hanya berburu burung, tetapi perbelakan disediakan oleh saudara atau tetangga kampungnya.

Seperti ketika satu kelompok pemburu kakatua seram akan pergi untuk menangkap burung di minggu berikutnya, maka pemimpin kelompok akan memerintahkan salah satu anggotanya untuk pergi ke Sungai Salawai untuk "pukul sagu" atau menebang dan mengolah pohon sagu.

Hasil sagu yang telah dipukul itu kemudian disiapkan dalam tumang sagu, dibagi lagi sebagian untuk perbekalan saat masuk hutan dan lainnya untuk kebutuhan makan di rumah.

Sagu mentah untuk perbekalan yang telah dibuat dalam tumang sagu kemudian di bawah ke desa tetangga, yakni Desa Sawai untuk dibakar. Lalu, sagu mentah dibakardan hasil sagu yang telah dibakar dapat menjadi bekal makanan saat masuk hutan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top