Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Orang Tugutil di Pedalaman Halmahera yang Terimpit Raksasa Tambang dan Kayu

Foto : The Conversation

Tempat tinggal salah satu kepala keluarga Orang Tugutil di dalam hutan sekitar 3 jam berjalan kaki dari Desa Iga, Halmahera Timur. Rumah ini dihuni lima orang anggota rumah tangga dan berpindah sewaktu-waktu menuju lokasi di bagian hutan lainnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat kami temui, Loriana menyatakan cita-citanya membangun desa dengan menjadi Sekretaris Desa perempuan pertama di sana. Di sela-sela pekerjaannya, Loriana juga menyediakan waktu untuk mengajar anak-anak di desa serta aktif memberikan pelayanan kepada warga desa maupun Orang Tugutil di hutan. Ada juga Orang Tugutil di Desa Dodaga yang berkuliah jurusan sastra Inggris, kembali ke desa untuk menjadi guru.

Pentingnya memangkas stigma

Orang Tugutil di Halmahera Timur memainkan peran penting sebagai penjaga terakhir hutan tropis di Indonesia, terletak pada rentang garis Wallacea. Sayangnya, dalam menghadapi tekanan perubahan gaya hidup dan ekstraksi sumber daya, Orang Tugutil menghadapi stigma. Masyarakat acap memposisikan mereka sebagai "liyan," entitas yang di luar pemahaman umum masa kini.

Situasi ini menyulitkan bagi Orang Tugutil untuk diterima dan dipahami oleh masyarakat luas. Meskipun mereka berjuang untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan tradisi, pandangan negatif terus menghambat usaha mereka.

Penting bagi kita untuk melibatkan diri secara lebih mendalam, mendengarkan cerita mereka, dan memahami nilai-nilai yang mereka perjuangkan. Hanya dengan pemahaman yang lebih baik dan kolaborasi yang kuat, kita dapat bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati dan warisan budaya Orang Tugutil.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top