Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Orang Tugutil di Pedalaman Halmahera yang Terimpit Raksasa Tambang dan Kayu

Foto : The Conversation

Tempat tinggal salah satu kepala keluarga Orang Tugutil di dalam hutan sekitar 3 jam berjalan kaki dari Desa Iga, Halmahera Timur. Rumah ini dihuni lima orang anggota rumah tangga dan berpindah sewaktu-waktu menuju lokasi di bagian hutan lainnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Alam khususnya hutan dan sungai adalah ruang Orang Tugutil memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti berburu, mengumpulkan makanan secara berpindah-pindah. Mereka berkebun secara sederhana dengan tanaman umbi-umbian seperti kasbi (singkong), batatas (keladi) dan nanas.

Sementara itu, kebutuhan protein hewani sehari-hari Orang Tugutil di hutan diperoleh dengan berburu hewan liar (rusa, babi, kuskus), telur burung gosong dan menangkap ikan atau udang di sungai.

Keterikatan Orang Tugutil terhadap alamnya-berdasarkan penelitian oleh M. Nasir Tamalane dari Universitas Khairun Ternate dan tim-ditunjukkan dengan konsep pohon kelahiran (tree of birth) dan pohon kematian (tree of death). Ketika ada kelahiran, Orang Tugutil akan menanam pohon sejenis duku (Lansium domesticum) dan seleguri (Sida rhombifolia). Sementara, untuk kematian jenis pohon yang ditanam adalah sejenis tanaman bambu (Bambusa glaucescens) dan nangka (Artocarpus heterophyllus).

Orang Tugutil cenderung tidak menebang pohon untuk kayu bakar, mereka memanfaatkan dahan dan ranting pohon yang jatuh.

Orang Tugutil tidak memiliki struktur hierarki kepemimpinan-berbeda dengan kelompok berburu dan meramu lainnya, seperti Orang Rimba. Studi etnologi oleh Mawikere dan Hura dari Institut Agama Kristen Negeri Manado mengungkapkan bahwa Orang Tugutil tidak mengenal struktur seperti kepala suku.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top