Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 18 Feb 2025, 17:58 WIB

Kini Koleksi Museum 10 November dan Tugu Pahlawan Dilengkapi Narasi Huruf Braille untuk Standar Aksesibilitas

Pemasangan narasi huruf braille akan dilakukan secara bertahap terhadap koleksi museum yang lain. Termasuk koleksi di dalam vitrin atau benda bersejarah yang tersimpan di kotak kaca juga bertahap.

Foto: Istimewa

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya baru-baru ini melakukan pemasangan narasi dengan huruf braille pada koleksi Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan Surabaya. Pemasangan tersebut bertujuan mempermudah pengunjung disabilitas tunanetra dalam mengakses informasi di museum.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Gedung Seni Balai Budaya Kota Surabaya, Saidatul Ma’munah mengatakan, pemasangan narasi berhuruf braille merupakan salah satu komitmen Pemkot Surabaya terhadap kesetaraan dan keberagaman. Selain itu, tujuan pemasangan huruf braille juga untuk mematuhi standar aksesibilitas untuk sebuah museum.


“Penambahan fasilitas berupa pemasangan narasi huruf braille diharapkan bisa mendukung Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan sebagai destinasi yang ramah bagi semua kalangan termasuk disabilitas, serta dapat memposisikan museum sebagai institusi progresif, inklusif dan berempati,” kata Saidah sapaan lekatnya, Selasa (18/2).


Dalam proses pemasangannya, Pemkot Surabaya turut melibatkan akademisi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pemasangan huruf braille ini dilakukan secara bertahap, sementara dipasang pada koleksi tertentu di Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan Surabaya. Tak hanya itu saja, huruf braille turut dipasang pada fasilitas umum, seperti keterangan arah pintu, hingga toilette.


“Pemasangan narasi huruf braille akan dilakukan secara bertahap terhadap koleksi museum yang lain. Termasuk koleksi di dalam vitrin atau benda bersejarah yang tersimpan di kotak kaca juga bertahap,” jelasnya.

Nantinya, pengunjung disabilitas yang berkeliling di area Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan Surabaya akan didampingi oleh guide atau pemandu museum. “Guide akan mengarahkan, dan menunjukkan koleksi museum beserta narasi dengan huruf braillenya. Sehingga pengunjung akan lebih mudah mengerti dan memahami,” terangnya.

Saida menuturkan, pemasangan narasi dengan huruf braille baru dilakukan di Museum 10 Nopember dan Tugu Pahlawan Surabaya. Ke depan, museum lainnya yang dinaungi oleh Pemkot Surabaya juga akan dipasang narasi dengan huruf braille secara bertahap. 

Tak hanya itu saja, Pemkot Surabaya juga berencana menambah fasilitas, seperti audio guide di area Museum 10 Nopember Surabaya. Sebab, sementara ini, koleksi unggulan di Museum 10 Nopember adalah suara pidato Bung Tomo. 

“Aksesibilitas museum akan selalu ditingkatkan, jadi pengunjung tidak perlu khawatir. Ke depan, kami juga berencana membuat replika, hanya koleksi tertentu seperti replika Tugu Pahlawan yang juga akan dipasang narasi huruf braille,” pungkasnya. 

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.