Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 24 Jan 2018, 05:00 WIB

Kinerja Industri Jasa Keuangan Jabar Stabil

Kepala OJK Regional 2 Jabar Sarwono

Foto: ISTIMEWA

BANDUNG - Sepanjang 2017, kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Jawa Barat (Jabar) cukup stabil dan bertumbuh. Sementara pertumbuhan ekonomi di Jabar selama 2017 terjaga cukup baik, yaitu pada triwulan III- 2017 sebesar 5,19 persen, di atas capaian nasional.

Kepala OJK Regional 2 Jabar Sarwono menyebutkan pertumbuhan aset perbankan di Jabar 8,31 persen, dana pihak ketiga (DPK) 7,77 persen dan kredit 6,31 persen. "Secara umum cukup bagus, walaupun pertumbuhan ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, fungsi intermediasi perbankan tergolong cukup optimal dengan LDR yang berada pada kisaran 90,09 persen hingga 91,33 persen dan NPL yang masih cukup terkendali pada level 4,01 persen," ujarnya dalam acara pertemuan tahunan IJK tahun 2018 di Bandung, Jabar, Selasa (23/1).

Sarwono menambahkan kinerja BPR dan BPR Syariah di Jabar mengalami pertumbuhan positif, yakni pertumbuhan aset menc a p a i 7 , 2 7 pe rsen, DPK sebesar 7 persen dan kredit 9,48 persen. Fungsi intermediasi BPR pun tergolong cukup tinggi, tercermin dari tingkat LDR rata-rata 101,01 persen.

Namun demikian NPL yang cukup tinggi yaitu pada level 7 - 8,8 persen. Sektor pasar modal juga menunjukkan perkembangan positif. Sepanjang 2015-2017, total penghimpunan dana melalui pasar modal mencapai 17,5 triliun rupiah yang dilakukan melalui penawaran umum, penawaran umum terbatas, Reksa Dana Penyertaan Terbatas sejalan pembangunan infrastruktur Bandara Kertajati.

Sementara itu, perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Jabar selama setahun terakhir juga positif dengan piutang pembiayaan tumbuh 10,37 persen serta perbaikan risiko kredit bermasalah (NPF) di kisaran 2,64 persen. Saat ini, IKNB berjumlah 18 kantor dengan total aset sebesar 414,42 miliar rupiah.

"Masih menjadi catatan, kondisi literasi dan inklusi keuangan Jabar saat ini masih rendah yaitu 38,7 persen dan 68,31 persen," katanya. Sarwono mengatakan IJK pada 2018 berpeluang terus tumbuh dan mendukung tercapainya perekonomian lebih baik.

Keberlanjutan program pembangunan infrastruktur pemerintah daerah, penghimpunan sumber dana dari pasar modal seperti RDPT, DIRE, Obligasi Ritel dan Obligasi Daerah, berkembangnya layanan Fintech, serta tahun politik dilaksanakannya 17 pilkada secara serentak sebagai salah satu pendorongnya.

Momentum Pertumbuhan

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan saat ini menjadi momentum tepat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi makroekonomi dan sektor jasa keuangan yang kondusif. "Kami yakin sektor jasa keuangan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen.

Hal ini didukung oleh solidnya indikator sektor jasa keuangan baik dari sisi pemodalan dan likuiditas, maupun tingkat risiko yang terkendali," katanya.

tgh/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.