Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Obat Malaria

Kina, Pohon yang Mengubah Peta Dunia

Foto : AFP/Roberto CORTIJO
A   A   A   Pengaturan Font

Saat ini, Canales adalah seorang ahli biologi di Museum Sejarah Alam Denmark yang menelusuri sejarah genetik kina. Seperti yang dijelaskannya, kulit pohon langka inilah yang memberi dunia kina, obat antimalaria pertama di dunia.

Selama berabad-abad, malaria, penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan nyamuk, telah menjangkiti orang-orang di seluruh dunia. Penyakit ini pernah menghancurkan Kekaisaran Romawi setelah menewaskan sekitar 150 hingga 300 juta orang pada abad ke-20.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir setengah dari populasi dunia masih tinggal di daerah tempat penyakit ini ditularkan. Pengobatan abad pertengahan untuk menyembuhkan mal aria yang artinya udara buruk dalam bahasa Italia, mencerminkan kepercayaan yang salah.

Masyarakat Roma percaya penyakit ini ditularkan melalui udara dan berkisar dari pertumpahan darah hingga amputasi anggota tubuh hingga melubangi tengkorak. Namun pada abad ke-17, obat pertama yang diketahui untuk penyakit ini diduga ditemukan di Pegunungan Andes itu.

Menurut legenda, kina ditemukan sebagai obat malaria pada tahun 1631 ketika Countess of Cinchona, seorang perempuan bangsawan Spanyol yang menikah dengan raja muda Peru, jatuh sakit. Ia mengalami demam tinggi dan menggigil parah sebuah gejala klasik dari malaria.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top