Keunggulan Kapal Selam A26 Swedia dengan Teknologi AIP Stirling
Sebuah Rendering kapal selam A26 produksi Saab Kockums, Swedia
Selama beberapa dekade, kapal selam hadir dalam dua model yang berbeda. Pertama, kapal selam diesel-listrik tradisional yang perlu muncul setiap satu atau dua hari untuk mengisi ulang mesin dieselnya yang berisik dan membutuhkan udara.
Kedua, kapal selam bertenaga nuklir yang bisa diam-diam bersenandung di bawah laut dengan kecepatan yang relatif tinggi selama berbulan-bulan berkat reaktor nuklir mereka.
Kelemahan dari varietas bertenaga nuklir adalah harganya yang berkali-kali lipat dari harga kapal selam diesel.
Kapal selam diesel juga dapat berjalan lebih tenang daripada kapal selam nuklir. Caranya dengan mematikan mesin kapal tersebut dan menggunakan baterai, tetapi hanya untuk waktu yang sangat singkat.
Namun, masih ada kesenjangan kinerja dalam stealth dan endurance yang ingin dijembatani oleh banyak negara dengan harga yang terjangkau.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya