Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna

Keuangan PBSI Dikelola Eksekutif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada saat saya bicara profesional, tentu saja harus bicara industri karena tidak mungkin orang jadi profesional kalau bukan profesinya. Kami mau jadi salah satu profesi yang harus jadi industri. Kalau jadi industri, dia harus punya daya jual. Lalu, kami akan lihat potensi bisnis mana yang bisa dikembangkan ke bawah. Yang penting, ketua umum dan sekjen PBSI tidak ikut campur di situ. Kalau tidak ikut campur, pengurus bisa membawa organisasinya ke ranah di mana setiap orang bisa berpartisipasi secara optimal serta tidak ada keraguan. Biasanya ketua ikut-ikutan menjadi calo karena ingin mendapat sesuatu.

Karena itulah, ketua umum dan sekjen tidak lagi terlibat dalam pengelolaan keuangan. Akan kita bentuk manajemen eksekutif. Mereka inilah yang akan melaksanakan pengeloaan baik dari aspek kepelatihan, rekrutmen atlet, atau pembinaan klub. Itu nanti akan dikelola oleh manajemen eksekutif. Mereka akan dibayar secara resmi dan direkrut secara profesional. Sedangkan kami yang terplih di Munas, akan memberikan kebijakan dalam konteks organisasi. Keputusan yang menyangkut orang di pengurus provinsi, pembuatan peraturan organiasai, keputusan-keputusan yang bersifat strategis, pelantikan pengurus di 34 provinsi, itu yang akan kami lakukan. Kami akan menjadi inspirator mereka. Kami akan mengikuti mereka supaya di daerah-daerah mendapat perhatian dan haknya.

Apakah nanti Bapak akan lebih sering terjun ke daerah?

Saya pikir ini masalah manajemen. Sebagai gambaran, Badan Pemeriksa Keuangan, memeriksa 2.400 triliun rupiah APBN. Kebayang kan kalau kemudian dibuat sama. Kami buat analisis simpel saja dulu mana bagian yang dianggap penting. Itu yang kami ulas. Pada bagian tersebut, kami lakukan pengujian. Lalu kami susun di tempat yang harus diurus langsung. Untuk bagian pelantikan pengurus, mereka perlu tanda tangan ketua umum atau sekjen. Itu untuk memberikan mereka rasa bangga.

Tapi kalau kami bicara pembinaan klub, mereka yang akan lakukan. Kami hanya melakukan evaluasi. Apalagi sekarang sudah ada teknologi informasi, sudah bisa video conference. Itu memungkinkan kami mendapat informasi secara cepat. Walaupun pada tempat yang jauh dan berbeda dapat disatukan . Dalam kondisi disatukan itu komunikasi langsung terjalin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top