Keuangan PBSI Dikelola Eksekutif
Kami ingin membuka lembaran baru. Nanti saya akan minta para sponsor rapat beserta dengan dewan pengawas untuk membuat audit laporan keuangan. Kemudian, hasil audit dilaporkan secara terbuka ke publik. Dengan begitu, para pengurus PBSI mengetahui jumlah uang masuk. Uang digunakan untuk apa dan berapa banyak. Kira-kira seperti itu. Kami ingin membangun trust. Dengan membangun trust (kepercayaan) internal, kita bisa menjadi solid. Kita tidak mungkin menjadi alat pemersatu, andai secara internal sendiri belum bersatu.
Terkait lembaran baru di kepengurusan, apakah termasuk transparansi dan akuntabel?
Ya, salah satunya adalah soal transparansi dan akuntabilitas. Kemudian, kami mau juga memperbaiki hubungan dalam konteks sponsorship. Hubungan kemitraan ini juga penting. Kami akan membuka keran seluas-luasnya kepada setiap perusahaan nasional baik swasta nasional maupun negara untuk berpartisipasi dalam olahraga ini. Kami paham bahwa banyak olahraga yang punya potensi di Indonesia. Tetapi akan lebih baik kalau kita fokus pada olahraga yang mekanisme pembinaannya sudah jelas. Kebetulan PBSI punya pelatnas yang berlangsung terus menerus selama satu tahun.
Tapi, pemusatan latihan hanya satu titik di Jakarta. Kami mau membuka akses paling tidak ada lima region di seluruh Indonesia. Dari situ kami bisa mendapat bakat-bakat baru. Semua membuka akses seluas-luasnya terhadap anak bangsa. Kemudian punya minat dan bakat untuk ikut di dalam olahraga bulu tangkis dalam konteks pencapaian prestasi atau menjadi profesional.
Bisa dijelaskan makna profesional?
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya