Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 10 Feb 2022, 07:03 WIB

Ketimpangan Akses Pendidikan Harus Dikurangi

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim

Foto: Istimewa

JAKARTA - Negara-negara yang tergabung dalam G20 harus membantu dunia mengatasi ketimpangan akses pendidikan berkualitas. Hal ini juga bagian dari upaya pemulihan pascapandemi Covid-19. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek, Iwan Syahril, dalam Kick Off G20 On Education an Culture, di Jakarta, Rabu (9/2).

"Inisiatif yang sudah dibahas tahun lalu ini perlu diperkuat agar pendidikan dapat dipulihkan dan ditingkatkan lebih baik lagi dari masa sebelum pandemi," ujarnya. Chair Education Working Group G20 itu menyebut, ada empat isu utama pendidikan yang dibahas selama presidensi Indonesia dalam G20.

Pertama, pendidikan berkualitas untuk semua. Hal ini untuk mendorong akses dan pemetaan pendidikan semua tingkatan, khususnya kelompok-kelompok yang rentan dalam upaya pemulihan pasca-Covid-19.

Kedua, teknologi digital dalam pendidikan. Diharapkan teknologi digital bisa menjawab permasalahan akses kualitas dan keadilan sosial di bidang pendidikan.

Ketiga, solidaritas dan kemitraan. Gotong royong sebagai kearifan budaya bangsa Indonesia ditawarkan sebagai solusi atas persoalan-persoalan pendidikan global. Keempat, masa depan dunia kerja pascapandemi Covid-19. Iwan menyebut, kebutuhan dunia kerja pasca-Covid-19 mengalami perubahan, sehingga pendidikan harus mampu menjawab tantangan di masa mendatang.

"Dalam presidensi ini, Indonesia akan menunjukkan budaya gotong royong agar menjadi inspirasi dunia untuk bersama pulih dari pandemi dan melangkah ke depan menata dunia yang lebih baik," terang Iwan.

Kurikulum Prototipe
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan, Kurikulum Prototipe (KP) mencapai tujuan-tujuan prioritas pendidikan G20. Kurikulum ini diterapkan sebagai opsi sekolah-sekolah.

Dia menjelaskan, KP mengedepankan pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, guru merdeka dalam merancang proses belajar dibantu platform Merdeka Mengajar.

"Dengan KP pembelajaran jadi lebih menyenangkan. Berfokus kepada kompetensi yang esensial dan relevan," katanya. Menteri menekankan gotong royong jadi gagasan mendasar menjalankan Merdeka Belajar. Gotong royong jadi semakin penting dalam pemulihan pascapandemi Covid-19.

"Dengan semangat untuk pulih dan bangkit bersama, saya ingin mengajak semua untuk menguatkan gotong royong agar bisa menyukseskan presidensi G20 Indonesia," tandasnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.