Ketimpangan Akses Pendidikan Harus Dikurangi
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim
Foto: IstimewaJAKARTA - Negara-negara yang tergabung dalam G20 harus membantu dunia mengatasi ketimpangan akses pendidikan berkualitas. Hal ini juga bagian dari upaya pemulihan pascapandemi Covid-19. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek, Iwan Syahril, dalam Kick Off G20 On Education an Culture, di Jakarta, Rabu (9/2).
"Inisiatif yang sudah dibahas tahun lalu ini perlu diperkuat agar pendidikan dapat dipulihkan dan ditingkatkan lebih baik lagi dari masa sebelum pandemi," ujarnya. Chair Education Working Group G20 itu menyebut, ada empat isu utama pendidikan yang dibahas selama presidensi Indonesia dalam G20.
Pertama, pendidikan berkualitas untuk semua. Hal ini untuk mendorong akses dan pemetaan pendidikan semua tingkatan, khususnya kelompok-kelompok yang rentan dalam upaya pemulihan pasca-Covid-19.
Kedua, teknologi digital dalam pendidikan. Diharapkan teknologi digital bisa menjawab permasalahan akses kualitas dan keadilan sosial di bidang pendidikan.
Ketiga, solidaritas dan kemitraan. Gotong royong sebagai kearifan budaya bangsa Indonesia ditawarkan sebagai solusi atas persoalan-persoalan pendidikan global. Keempat, masa depan dunia kerja pascapandemi Covid-19. Iwan menyebut, kebutuhan dunia kerja pasca-Covid-19 mengalami perubahan, sehingga pendidikan harus mampu menjawab tantangan di masa mendatang.
"Dalam presidensi ini, Indonesia akan menunjukkan budaya gotong royong agar menjadi inspirasi dunia untuk bersama pulih dari pandemi dan melangkah ke depan menata dunia yang lebih baik," terang Iwan.
Kurikulum Prototipe
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan, Kurikulum Prototipe (KP) mencapai tujuan-tujuan prioritas pendidikan G20. Kurikulum ini diterapkan sebagai opsi sekolah-sekolah.
Dia menjelaskan, KP mengedepankan pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, guru merdeka dalam merancang proses belajar dibantu platform Merdeka Mengajar.
"Dengan KP pembelajaran jadi lebih menyenangkan. Berfokus kepada kompetensi yang esensial dan relevan," katanya. Menteri menekankan gotong royong jadi gagasan mendasar menjalankan Merdeka Belajar. Gotong royong jadi semakin penting dalam pemulihan pascapandemi Covid-19.
"Dengan semangat untuk pulih dan bangkit bersama, saya ingin mengajak semua untuk menguatkan gotong royong agar bisa menyukseskan presidensi G20 Indonesia," tandasnya.
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- 37 Tahun Berdiri, Restoran Indonesia di Hong Kong Bisa Renovasi dari Diaspora Loan BNI
- Film ‘How to Make Millions Before Grandma Dies’ Menginspirasi Penonton untuk Berbagi Cerita
- Jelang Pelantikan, Trump akan Dijatuhi Hukuman atas Kasus Uang Tutup Mulut
- Penumpang Nataru di Bandara Soetta Tembus 2 Juta
- Khofifah: Hari Braille Sedunia Momen Tingkatkan Hak Sisabilitas Netra