Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketika Jepang "Berguru" kepada Tiongkok di Masa Lalu

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hubungan Jepang yang paling kritis di masa lalu adalah pada masa ini. Meski tahun-tahun ini terjadi ketengangan yang tinggi, namun ancaman pendudukan Tiongkok tidak pernah terwujud. Bahkan ketika Dinasti Mongol yang paling ekspansionis berkuasa, Jepang tidak pernah diserbu oleh dinasti itu.

Selama Periode Heian (794-1185 M), setelah kedutaan terakhir ke Istana Tang pada tahun 838 M, tidak ada lagi hubungan diplomatik formal dengan Tiongkok. Pada periode itu Jepang menjadi agak mengisolasi diri tanpa keharusan untuk mempertahankan perbatasannya atau memulai penaklukan teritorial.

Sekitar 900 M, Dinasti Tang yang agung runtuh dan Tiongkok menjadi negara yang terpecah belah. Fakta ini, membuat berlayar ke benua itu cukup berbahaya. Jepang merespon kondisi ini dengan menciptakan politik mereka sendiri sehingga menyurutkan misi diplomatik antar kedua antara kedua negara.

Walaupun hubungan diplomatik menurun, tapi perdagangan secara sporadis tetap terjadi dan pertukaran budaya berlanjut dengan, seperti sebelumnya. Barang-barang yang diimpor dari TIongkok sebagian besar adalah barang-barang mewah, mulai dari obat-obatan, parfum, kain sutra, brokat, keramik, senjata, baju besi, cengkeh, pewarna, dan alat musik.

Buku-buku juga berdatangan. Sebuah katalog yang berasal dari tahun 891 M mencantumkan lebih dari 1.700 judul Tiongkok yang tersedia di Jepang yang mencakup sejarah, puisi, protokol pengadilan, kedokteran, hukum, dan klasik Konfusianisme. hay/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top