Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Korea I Analis: Putin Berupaya Bangun Aliansi untuk Lemahkan Dominasi AS

Keterlibatan Korut di Ukraina Tingkatkan Risiko Keamanan

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Tentara Korut l ­Pemimpin Korut, Kim Jong-un, berfoto dengan pasukan khusus tentara yang berada di kamp pelatihan di komando wilayah barat pada 2 Oktober lalu. Sejumlah analis mengatakan bahwa pengerahan pasukan Korut untuk membantu Russia dalam perang melawan Ukraina tidak semata berdampak signifikan pada pertempuran di lapangan, tetapi dapat mempengaruhi kepentingan keamanan di Asia, Eropa, dan tempat lain.

A   A   A   Pengaturan Font

Sejumlah analis mengatakan bahwa kehadiran tentara Korut dalam perang Russia melawan Ukraina tak hanya akan meningkatkan risiko keamanan di Asia dan Eropa saja, namun juga risiko keamanan internasional.

PARIS - Pengerahan pasukan Korea Utara (Korut) untuk membantu Russia dalam perang melawan Ukraina tidak semata berdampak signifikan pada pertempuran di lapangan, tetapi dapat mempengaruhi kepentingan keamanan di Asia, Eropa, dan tempat lain, kata para analis.

Meningkatnya hubungan militer antara Moskwa dan Pyongyang menjadi perhatian utama bagi Amerika Serikat (AS) dan NATO, sementara Presiden Russia, Vladimir Putin, terus maju dengan upayanya untuk membangun aliansi anti-Barat.

"Konflik ini menjadi konflik internasional," kata Pascal Dayez-Burgeon, pakar Korut dan mantan diplomat Prancis di Seoul. Namun, meski ia mengatakan ia memahami kekhawatiran Barat tentang risiko kemungkinan meluasnya perang, yang kini telah memasuki tahun ketiga, ia meremehkan ancaman langsung apapun terhadap arsitektur keamanan global.

"Pada kenyataannya, saya merasa sulit melihat Korut menghadirkan ancaman eskalasi," kata dia, seraya menyebut Korut sebagai sebuah kediktatoran kecil.

Pada 25 Oktober lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, memperingatkan bahwa Russia berencana untuk mengirim pasukan Korut ke medan perang melawan negaranya paling cepat pada tanggal 27 Oktober. Zelenskyy pun mengklaim Korut sedang melatih 10.000 tentara untuk mendukung Russia. Korea Selatan (Korsel), NATO, dan AS, juga mengklaim ribuan tentara Korut sudah berlatih di Russia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top