Keteladanan Pahlawan Penting untuk Kuatkan Karakter Penerus
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Foto: ANTARA/HO-MPR RIJAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan keteladanan para pahlawan sangat dibutuhkan penerus bangsa dalam upaya mengakselerasi proses pembangunan nasional di tengah berbagai tantangan yang dihadapi saat ini.
“Perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan merupakan momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai semangat juang,” kata Lestari di Jakarta, Minggu (10/11).
Menurut dia, di era yang penuh tantangan dalam berbangsa dan bernegara saat ini, semangat kepahlawanan yang dimiliki setiap anak bangsa harus mampu dibangkitkan.
- Baca Juga: Pemerintah Telah Salurkan Rp463,1 Triliun untuk Dana Pendidikan
- Baca Juga: Pembangunan Bendungan Sidan
Berbagai tantangan di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya, ujar Lestari membutuhkan keberanian, pengorbanan, dan semangat juang dari setiap lapisan masyarakat untuk bersama-sama terlibat aktif mengatasinya.
“Para pahlawan pendiri bangsa Indonesia sudah memberi keteladanan kepada kita semua dengan semangat juang dan keberaniannya mampu merebut kemerdekaan dari para penjajah,” tuturnya.
Upaya memaknai perjuangan para pahlawan bangsa, menurut Rerie, harus terus ditingkatkan sehingga tertanam pada setiap anak bangsa agar mampu menjawab berbagai tantangan yang ada saat ini.
Keteladanan yang diwariskan para pahlawan, tambah anggota Komisi X DPR RI itu, dapat memperkuat karakter setiap anak bangsa yang sangat dibutuhkan pada era yang sarat persaingan di kancah global.
Menurut Rerie, bangsa Indonesia akan mampu berkompetisi di dunia internasional dengan baik bila setiap anak bangsa memiliki karakter dan daya saing yang kuat. “Keteladanan dari para pahlawan melalui nilai-nilai perjuangan yang diwarisi mereka harus menjadi bagian karakter generasi penerus bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” katanya.
Ajak Pejabat
Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengajak para pejabat penyelenggara negara untuk bersikap amanah dalam mengemban tugasnya untuk mengimplementasikan Hari Pahlawan Nasional yang diperingati 10 November.
Menurut dia, implementasi sikap-sikap kepahlawanan itu bisa dilakukan oleh para abdi negara seperti menegakkan kebenaran serta keadilan bagi rakyat bangsa Indonesia. Menurutnya para anak bangsa pun perlu merenungkan perjuangan para pahlawan.
“Implementasi nilai-nilai kepahlawanan di masa sekarang adalah bagaimana kita sebagai abdi negara, sebagai penyelenggara negara menggunakan jabatan dan amanah sebaik-baiknya untuk kebaikan, kemakmuran,” kata Muzani usai memimpin upacara Hari Pahlawan Nasional di atas KRI Semarang-594, Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan implementasi dari sikap kepahlawanan yang relevan untuk saat ini ialah menciptakan situasi yang kondusif dengan menjaga persatuan, persaudaraan, dan kebersamaan bangsa.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyambut baik usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada kakek Prabowo Subianto yakni Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo inisiator utama dalam mendirikan lembaga keuangan yang menjadi pilar stabilitas ekonomi bangsa.
“Sejarah mencatat dengan tinta emas bahwa RM Margono dengan semangat kebangsaan yang kuat memimpin upaya mendirikan Bank Sentral Indonesia di republik yang baru merdeka,” kata Eddy di Jakarta, Minggu.
Menurut Eddy yang merupakan mantan bankir usulan dan terobosan RM Margono untuk membentuk Bank Sentral sekaligus menjadi pemimpin pertamanya menunjukkan kontribusi yang luar biasa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Sebagai mantan bankir, saya mendukung penuh pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk RM Margono Djojohadikusumo,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa setelah Proklamasi kemerdekaan salah satu tantangan berat yang dihadapi adalah kedaulatan di bidang ekonomi. Apalagi saat itu Bank Sentral Belanda De Javasche Bank jelas-jelas menolak kedaulatan Indonesia sebagai bangsa merdeka.
- Baca Juga: Raker Program Kerja Polri
- Baca Juga: Hashim Tegaskan Komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Iklim Paris
Dengan mandat dari Bung Karno dan Bung Hatta, lanjut Eddy, RM Margono berhasil mendirikan Bank Sentral pertama Indonesia di tengah keterbatasan pemerintah yang baru merdeka dan masih menghadapi tekanan penjajah Belanda. Ant/S-2
Berita Trending
- 1 Mitra Strategis IKN, Tata Kelola Wisata Samarinda Diperkuat
- 2 Semoga Hasilkan Aksi Nyata, Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 Akan Dimulai di Azerbaijan
- 3 Kepala OIKN Sudah Dilantik, DPR Harap Pembangunan IKN Lebih Cepat
- 4 Keren! Petugas Transjakarta Tampil Beda di Hari Pahlawan
- 5 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar