Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketahui Kondisi Medis yang Tidak Disarankan untuk Sunat

Foto : istimewa

Dokter Spesialis Bedah Anak Subspesialis Bedah Digestif Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr. Yessi Eldiyani, Sp. B. A., Subsp. D. A

A   A   A   Pengaturan Font

Selain memperhatikan usia yang tepat untuk menjalani proses sunat, orang tua juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak. Pasalnya, ada beberapa kondisi medis tertentu yang tidak disarankan untuk dilakukan tindakan sunat karena dapat berisiko terjadinya komplikasi.

Pertama adalah kondisi medis tersebut di antaranya adanya hipospadia di muara uretra yang terletak tidak pada ujung penis, tetapi pada bagian ventral penis. Hipospadia adalah kondisi di mana pasien seakan-akan telah disunat dari dalam kandungan.

"Kedua adanya epispadia, berkebalikan letaknya dengan hipospadia, yaitu di bagian dorsal penis, dengan gejala yang sama. Ketiga si kecil mengalami kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia dan anemia aplastik," ungkapnya.

Untuk menjaga dampak buruk, kata Dr. Yessi ada baiknya tindakan sunat dilakukan di rumah sakit bersama dokter spesialis bedah umum atau dokter spesialis bedah anak. Dengan demikian jika ditemukan adanya kelainan organ atau kondisi medis tertentu, dokter dapat memberi penjelasan dan penanganan yang lebih tepat.

"Biasanya setelah tindakan sunat, pasien akan mengalami beberapa reaksi jangka pendek yang tidak membahayakan. Oleh karena itu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Reaksi tersebut antara lain seperti rasa ngilu pada kepala penis yang baru disunat," paparnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top