Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelanggaran Pidana

Kerugian akibat Penipuan Global Mencapai 1,02 Triliun Dollar AS

Foto : TONY KARUMBA / AFP

Jenis penipuan paling banyak di seluruh dunia adalah penipuan yang melibatkan belanja online, pencurian identitas, dan investasi.

A   A   A   Pengaturan Font

LISBON - Hasil studi bersama yang dilakukan organisasi nirlaba Global Anti Scam Alliance (Gasa) dan penyedia layanan data ScamAdviser, Rabu (19/10), menyebutkan para pelaku penipuan mengumpulkan sekitar 1,02 triliun dollar AS secara global antara Agustus 2022 hingga Agustus 2023, dengan korban di Singapura rata-rata kehilangan uang paling banyak.

Dikutip dari The Straits Times, jumlah ini lebih tinggi dari kerugian sebesar 55,3 miliar dollar AS sepanjang 2021 dan kerugian sebesar 47,8 miliar dollar AS pada 2020.

Angka terbaru diungkapkan oleh Managing Director Gasa, Jorij Abraham, saat pidato pembukaannya di Global Anti Scam Summit, di Lisbon, Portugal. Konferensi tahunan ini berlangsung selama dua hari. Jumlah kerugian global akibat penipuan diperkirakan dengan mensurvei 49.459 orang dari 43 negara, termasuk Singapura.

Peserta ditanyai tentang jenis penipuan yang mereka temui dan jumlah uang yang hilang karena penipu, serta pertanyaan lainnya. Data tersebut kemudian diekstrapolasi berdasarkan populasi negara itu.

Menjelaskan lonjakan kerugian selama tahun pelaporan terakhir, Abraham mengatakan kerugian global sebelumnya dihitung berdasarkan angka yang diterima dari lembaga penegak hukum, yang memiliki keterbatasan. "Hanya sekitar 7 persen dari seluruh penipuan yang dilaporkan ke lembaga penegak hukum dan pemerintah, jadi angka-angka ini hanyalah puncak gunung es".
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top