Kerja Sama Vokasi dengan Industri Terkendala Dana
Beny Bandanadjaja Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Kemendikbud Ristek
JAKARTA - Implementasi kerja sama antara pendidikan vokasi dengan industri terkendala pendanaan. Meski telah banyak nota kesepahaman kerja sama (MoU) dibuat, namun pelaksanaannya belum banyak dijalankan.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Beny Bandanadjaja, mengatakan, "Kadang-kadang MoU sulit diimplementasi karena pendanaan, sehingga banyak kegiatan itu cukup banyak tidak jalan," ujar dia dalam acara Bincang Pendidikan, di Jakarta, Kamis (27/5).
Beny mengatakan pihaknya akan memberikan insentif bagi satuan pendidikan vokasi untuk mengatasi tantangan tersebut. Dalam program Kampus Merdeka Vokasi ada dua program pendanaan yang bakal mendukung kemitraan antara vokasi dan industri.
"Pertama program SMK-D2 Fast Track dan Upgrade D3 ke D4 dengan anggaran hingga 90 miliar rupiah. Kedua, program matching fund dengan anggaran 180 miliar rupiah," lanjutnya.
Redaktur : M. Selamet Susanto
Komentar
()Muat lainnya