Keren, Tim Ilmuwan Tiongkok Ciptakan Bendera Pertama yang Dapat Berkibar di Bulan
Gambar panoramik yang diluncurkan Badan Antariksa Nasional Tiongkok pada 4 Juni 2024 yang diambil melalui wahana pendarat Chang'e-6, menunjukkan permukaan Bulan.
Foto: ANTARA/HO-CNSAJAKARTA - Tim ilmuwan Tiongkoksedang mengeksplorasi fisibilitas gagasan yang diajukan oleh para siswa sekolah dasar, yakni menciptakan bendera yang dapat berkibar di Bulan yang hampa udara.
Di Laboratorium Eksplorasi Antariksa Dalam (Deep Space Exploration Lab/DSEL) Tiongkok, tim peneliti dari Beijing dan Provinsi Anhui di Tiongkoktimur menjalin kolaborasi guna mengembangkan muatan (payload) untuk misi Chang'e-7, yang terinspirasi oleh kreativitas para siswa asal Changsha, Provinsi Hunan, Tiongkoktengah, seperti dilansir CCTV pada Rabu (8/1).
Seperti dikutip dari Antara, Muatan ini, yang merupakan proyek penjangkauan ilmiah, akan mendampingi wahana antariksa Chang'e-7 ke kutub selatan Bulan, dengan tujuan menggunakan interaksi medan elektromagnetik guna memungkinkan bendera tampak berkibar di Bulan, ujar Zhang Tianzhu, wakil direktur institut penelitian teknologi masa depan DSEL.
"Kita tahu (bahwa) di Bulan, ketiadaan atmosfer menciptakan ruang hampa udara, sehingga membuat bendera sulit untuk berkibar seperti di Bumi," urai Zhang.
"Para siswa mengusulkan agar kami merancang kawat loop tertutup pada permukaan bendera itu, memungkinkan (terciptanya) arus dua arah. Interaksi medan elektromagnetik akan memungkinkan bendara itu berkibar," ujarnya.
"Jika berhasil, ini akan menjadi bendera pertama yang berkibar di permukaan Bulan," tutur Zhang, sembari menambahkan proyek muatan penjangkauan ilmiah ini diperkirakan rampung pada Februari.
Minat Kaum Muda
Zhang menuturkan inisiatif ini akan meningkatkan pemahaman kaum muda Tiongkokperihal upaya negara itu di bidang antariksa serta memantik minat dan antusiasme mereka untuk nantinya berkarier di bidang kedirgantaraan.
Pada 2024, misi Chang'e-6 Tiongkokberhasil menyelesaikan misi membawa pulang sampel pertama dari sisi jauh Bulan. Tahun ini, pengembangan misi-misi lanjutannya, Chang'e-7 dan Chang'e-8, di bawah proyek eksplorasi Bulan Tiongkoktahap keempat, mencatat kemajuan stabil.
Misi Chang'e-7, yang dijadwalkan akan diluncurkan sekitar tahun 2026, bertujuan mencari bukti keberadaan air atau es di kutub selatan Bulan. Tim peneliti juga memajukan proses validasi untuk misi Chang'e-8 dan proyek-proyek Stasiun Penelitian Bulan Internasional (International Lunar Research Station/ILRS) berikutnya.
Wahana antariksa Chang'e-8 akan diluncurkan sekitar tahun 2028 untuk melakukan sejumlah eksperimen terkait pemanfaatan sumber daya Bulan.
Per 2035, Chang'e-7 dan Chang'e-8 diharapkan akan membentuk model dasar ILRS, yaitu sebuah pusat untuk para insinyur, sebuah laboratorium untuk para ilmuwan, dan tempat lahirnya talenta-talenta antariksa dalam internasional, menurut Zhang. Ant/N-3
Berita Trending
- 1 Pemerintah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Program Makan Bergizi Gratis Harus Didanai Sepenuhnya Dari APBN/D
- 5 DJP Kalselteng Capai Target Penerimaan Pajak Empat Tahun Berturut-turut
Berita Terkini
- Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng pada 10-12 Januari
- Tiongkok Laporkan 5 Kasus Strain Mpox Baru
- DPR Minta Pemerintah Bongkar Pagar Laut di Tangerang
- Ini Program 100 Hari Pertama Pramono-Rano: Bereskan Masalah Lahan
- Investor Antisipasi Kebijakan Trump, Berikut Prediksi Kurs Rupiah Jelang Akhir Pekan