Keren Terobosan Ini, Warga Mukomuko Gunakan Obat Herbal untuk Ternak Terserang PMK
Petugas peternakan dan kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko memberikan vaksin PMK pada sapi, Kamis (8/9/2022).
Foto: ANTARA/HO-IstimewaMukomuko - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mengungkapkan sejumlah warga di daerah ini menggunakan obat herbal untuk mengobati ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) akibat ketiadaan obat kimia di daerah ini.
"Sejak awal wabah PMK, daerah mengandalkan bantuan obat dari pemerintah, dan saat ini obatnya tidak ada. Kami menunggu pengadaan obat PMK menggunakan APBD perubahan tahun ini," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Diana Nurwahyuni di Mukomuko, Minggu.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun ini mengalokasikan dana untuk membeli obat untuk mengobati ternak yang terpapar PMK melalui APBD perubahan.
Ia menyatakan, meksipun anggaran untuk pengadaan obat di APBD perubahan tahun ini sudah disahkan atau ketuk palu, tetapi sampai sekarang dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) belum keluar, sehingga instansinya belum bisa menggunakan anggaran tersebut.
"Kalau DPA sudah keluar anggarannya bisa digunakan untuk membeli obat PMK," ujarnya.
Kendati demikian, ia memastikan, obat herbal yang digunakan oleh warga efektif untuk mengobati hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing yang terjangkit PMK.
Ia menyebutkan, obat herbal tersebut seperti racikan kunyit, kencur, dan gula merah direbus kemudian air rebusan tersebut diberikan/diminumkanpada ternak yang terjangkit PMK.
"Racikan tanaman ini bisa menambah kekuatan dan tenaga hewan ternak yang terjangkit PMK," ujarnya.
Ia menambahkan, warga bisa memberikan jeruk nipis apabila susah mencari asam sitrat, selain itu asam kuat atau basa kuat yang biasa digunakan untuk memasak kue sangat efektif untuk mengobati PMK karena virus PMK bisa mati akibat terkena basa kuat atau asam kuat.
Sementara itu, ia menyebutkan, mencatat kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing di daerah ini sejak beberapa hari terakhir sebanyak 3.358 ekor.
Dari 3.358 hewan ternak yang terjangkit PMK tersebut, tercatat 2.183 ekor hewan dinyatakan sembuh, sebanyak 11 ekor mati, dan tiga ekor dipotong paksa.
Ia mengatakan, sampai sekarang tersisa sebanyak 1.157 ekor hewan ternak yang sakit dan masih menjalani pengobatan.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut