Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Peringati 10 Tahun Jatuhnya Pesawat MH17

Foto : Antara/infografis/antaranews.com

Ilustrasi rute penerbangan Malaysia Airlines MH17 dari Amsterdam-Kuala Lumpur.

A   A   A   Pengaturan Font

Jenewa - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa pada Rabu memperingati 10 tahun jatuhnya pesawat MH17 di atas Ukraina timur, yang menewaskan 298 orang di dalamnya.

"Peringatan 10 tahun ini membawa kembali kenangan yang sangat menyakitkan. Kami kembali menyampaikan simpati terdalam kami kepada keluarga dan rekan-rekan korban," kata Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.

Borrell menegaskan kembali "dukungan penuh" blok tersebut terhadap semua upaya untuk menegakkan kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2166.

Pada 17 Juli 2014, MH17, yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, ditembak jatuh di atas Ukraina timur. Total 298 penumpang dan awak pesawat tewas, termasuk 196 warga Belanda, 43 warga Malaysia, dan 38 warga Australia.

Pada 2022, sebuah pengadilan di Belanda menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada tiga orang, termasuk warga Rusia Sergey Dubinskiy dan Igor Girkin, serta satu warga Ukraina, Leonid Kharchenko, yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan kecelakaan tersebut.

Sementara, satu warga Rusia lain, Oleg Pulatov, dibebaskan dari semua tuduhan.

Namun, Moskow menolak putusan tersebut, menyebutnya sebagai keputusan "skandal" yang dibuat oleh pengadilan Belanda, yang diumumkan di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membantah keterlibatan apa pun dalam jatuhnya pesawat itu.

Uni Eropa menyatakan bahwa bukti dari Tim Investigasi Gabungan, yang disampaikan di hadapan pengadilan Belanda dan internasional "memperjelas bahwa sistem rudal permukaan-ke-darat BUK yang digunakan untuk menjatuhkan Pesawat MH17 tidak diragukan lagi milik angkatan bersenjata Federasi Rusia," kata Borrell.

"Tidak ada operasi disinformasi Rusia yang dapat mengalihkan perhatian dari fakta-fakta dasar ini, yang ditetapkan oleh pengadilan," katanya menggarisbawahi.

Dia meminta kepada Moskow untuk "menerima pertanggungjawabannya dalam tragedi ini" dan bekerja sama sepenuhnya dalam menegakkan keadilan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top