Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenali Body Dysmorphia, Gangguan Mental Parah yang Bisa Bikin Penderitanya Ingin Bunuh Diri

Foto : The Conversation/Shutterstock/Paul Rushton

Orang dengan BDD mungkin sering memeriksa kekurangan mereka di cermin sepanjang hari.

A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun kulit, hidung, gigi, dan mata merupakan bagian tubuh yang paling sering menjadi fokus utama bagi penderita BDD, namun berat badan atau ukuran otot juga dapat menjadi obsesi. Hal ini juga umum terjadi pada orang dengan BDD yang sibuk dengan beberapa bagian tubuh mereka sekaligus.

Gangguan ini biasanya muncul pada usia remaja, tetapi penyebab kondisi ini belum bisa dipastikan sepenuhnya. Beberapa penyebab potensialnya adalah trauma masa kecil, intimidasi yang berhubungan dengan penampilan, genetika, dan ketidakseimbangan kimiawi di otak.

Meskipun BDD bisa terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan, laki-laki mungkin lebih mungkin mengembangkan muscle dysmorphia (kondisi kesehatan mental ketika orang melihat tubuhnya kecil dan kekurangan massa otot). Laki-laki juga lebih cenderung terobsesi dengan alat kelamin mereka daripada perempuan.

Meskipun BDD memengaruhi sekitar 2% orang, kemungkinan prevalensi sebenarnya adalah lebih tinggi pada kenyataannya. Ini karena penderita BDD sering kali takut untuk menceritakan gejala yang mereka alami kepada tenaga kesehatan karena malu atau takut tidak dimengerti.

Mendapatkan bantuan
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top