Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemesraan Rusia-Tiongkok, Membaca Misi Putin dalam Memperluas Pengaruh di Asia

Foto : The Conversation/Shutterstock/plavi011

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam strategi Rusia mendekati Asia, Tiongkok mempunyai peran penting sebagai kekuatan politik, ekonomi, dan diplomatik di kawasan.

Jonathan Jordan, Indonesian Institute of Advanced International Studies (INADIS)

Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi Moskow untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin pada 20-22 Maret 2023. Kunjungan ini dilakukan hanya beberapa hari pasca terbitnya surat perintah Mahkamah Pidana Internasional terkait penangkapan Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina.

Seakan tak terpengaruh perintah tersebut, saat bertemu Putin, Xi menekankan pentingnya hubungan Rusia-Cina untuk membentuk tatanan multipolar dan membatasi dominasi Barat. Multipolaritas adalah suatu konsep dalam hubungan internasional yang menggambarkan terdistribusinya kekuasaan dan pengaruh politik, ekonomi, dan militer secara merata di antara beberapa negara atau pusat kekuatan utama dalam sistem global.

Kunjungan Xi membalas kunjungan Putin ke Beijing tahun lalu menjelang Olimpiade Musim Dingin. Saat itu, keduanya menandatangani kemitraan "tanpa batas". Sejak invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi bertubi-tubi dari negara-negara Barat terhadap Rusia, Cina menjadi mitra ekonomi yang sangat penting - bahkan terbesar - bagi Rusia. Tercatat nilai perdagangan Rusia-Cina tahun 2022 sebanyak US$190 miliar (Sekitar Rp 2.858 triliun).

Sejarah kedekatan Rusia-Cina dan misi multipolarisasi
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top