Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Strategi Pembangunan I Reformasi untuk Membangun Landasan Fiskal yang Kuat

Tiongkok Intensif Kurangi Risiko Utang Daerah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pembayaran kembali utang pokok dan bunganya dari pemerintah daerah yang sah dijamin secara efektif dengan skala utang implisit secara bertahap menurun.

BEIJING - Seiring langkah Tiongkok mengambil pendekatan kebijakan fiskal yang proaktif, penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah meningkat secara signifikan sekaligus menandai upaya penting negara tersebut menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan manajemen risiko keuangan.

Laporan kerja pemerintah, laporan anggaran, serta laporan rencana pembangunan ekonomi dan sosial untuk tahun ini yang diserahkan ke Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) untuk dibahas semuanya menjabarkan strategi-strategi komprehensif yang bertujuan mencegah dan menyelesaikan risiko utang daerah.

Seperti dikutip dari Antara, batas maksimum sebesar 3,9 triliun yuan akan ditetapkan untuk utang khusus pemerintah daerah yang baru atau meningkat sebesar 100 miliar yuan dibandingkan tahun lalu, dengan tujuan membantu pemerintah daerah mengatasi kelemahan di bidang-bidang utama menurut laporan anggaran pusat dan daerah.

Para ahli mengatakan pinjaman pemerintah yang tepat dapat mengompensasi kekurangan dana pembangunan dan merupakan praktik yang umum dilakukan di kancah internasional. "Skala yang wajar dan pengeluaran yang efektif terkait utang dapat memfasilitasi pembangunan ekonomi," kata Yang Zhiyong, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok.

Per akhir 2023, utang outstanding pemerintah daerah mencapai 40,74 triliun yuan dan masih di bawah batas anggaran yang disetujui NPC, termasuk utang umum senilai sekitar 15,87 triliun yuan dan utang khusus sebesar 24,87 triliun yuan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top