![Kementan Antisipasi Dampak La Nina](https://koran-jakarta.com/images/article/kementan-antisipasi-dampak-la-nina-211109091054.jpg)
Kementan Antisipasi Dampak La Nina
![Kementan Antisipasi Dampak La Nina](https://koran-jakarta.com/images/article/kementan-antisipasi-dampak-la-nina-211109091054.jpg)
Keempat, pompanisasi in-out dari sawah, rehab jaringan irigasi tersier/ kuarter. Kelima, gunakan benih tahan genangan seperti Inpara 1-10, Inpari 29, Inpari 30, Ciherang, dan sebagainya. Keenam, gunakan asuransi usaha tani padi dan/bantuan benih gratis bagi puso.
Ketujuh, lanjut dia, dengan mengompensasi luas tanam di daerah lain/ tidak terkena La Nina. Kedelapan, antisipasi panen raya saat hujan dengan alsin panen dan pascapanen dengan kostraling dryer, rice milling unit, silo, dan sebagainya).
Meskipun ada ancaman La Nina, namun Suwandi meyakini kondisi stok pangan aman dan lebih dari cukup. Sesuai rilis BPS bahwa produksi padi 2021 diperkiraan 55,27 juta ton gabah kering giling (GKG) lebih tinggi 620 ribu ton GKG dibanding 2020.
"Ini berkat berbagai program perluasan tanam, peningkatan Indek Pertanaman, peningkatan produktivitas, penggunaan varietas benih unggul, subsidi pupuk, dukungan kredit KUR dan lainnya," ujarnya.
Dukungan Kementan dalam menghadapi dampak La Nina sudah mulai dilakukan seperti dengan penyediaan embung yang dapat dimanfaatkan pada tahun 2021 sebanyak 400 unit, fasilitasi AUTP dengan alokasi seluas satu juta hektare tahun 2022, bantuan benih karena kejadian bencana alam, kompensasi luas tanam bagi lahan yang terdampak banjir, serta optimalisasi alsin panen dan pascapanen.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya