Selasa, 18 Mar 2025, 22:55 WIB

Kemenperin dan Hiroshima University Perkuat Sinergi Pengembangan SDM

President of Hiroshima University, Mitsuo Ochi.

Foto: Antara

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Hiroshima University memperkuat kolaborasi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri domestik, melalui upaya peningkatan akses pendidikan mahasiswa Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa menyatakan upaya memperkuat sinergi pengembangan SDM industri domestik tersebut dilakukan saat dirinya bertemu dengan President of Hiroshima University, Mitsuo Ochi pada 17 Maret.

Melalui pertemuan ini dirinya berharap dapat semakin memperkuat hubungan dan kerja sama secara umum antara Indonesia dengan Jepang, dan secara khusus Kemenperin dan Hiroshima University.

“Kami menegaskan komitmen bersama dalam mendukung pengembangan kapasitas SDM melalui berbagai inisiatif kerja sama pendidikan,” katanya.

Dikatakan Menperin, pihaknya juga terus berupaya mendorong peningkatan akses pendidikan bagi mahasiswa Indonesia guna mencetak SDM yang berdaya saing tinggi. Ia optimistis, kerja sama antara Kemenperin dan Hiroshima University dapat terus berkembang, tidak hanya dalam ranah pendidikan tetapi juga dalam peningkatan kapasitas SDM secara lebih luas.

“Saya berharap pertemuan ini dapat bermanfaat untuk implementasi Nota Kesepahaman terkait program beasiswa antara Kemenperin dan Hiroshima University, serta program-program lain yang dapat dikerjasamakan,” katanya.


Dalam kesempatan itu, Menperin juga menyoroti hubungan industri yang erat antara Indonesia dan Jepang. Selama lima tahun terakhir misalnya, total perdagangan nonmigas antara kedua negara tumbuh sebesar 8,5 persen, dengan nilai transaksi mencapai 33,4 miliar dolar AS atau Rp548,6 triliun (kurs Rp16.427) pada tahun 2024.

“Indonesia mengekspor mutiara, komponen elektronik, nikel, karet, dan produk kayu ke Jepang. Di sisi lain, Indonesia mengimpor permesinan, komponen otomotif, besi baja, elektronik, dan plastik dari Jepang," katanya.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: