Kelompok Etnis Myanmar Rebut Komando Militer
Tinggalkan Lashio l Warga Kota Lashio di Negara Bagian Shan utara, Myanmar, mengungsi dengan menggunakan kendaraan pada awal Juli lalu. Pada Sabtu (3/8) kelompok bersenjata etnis minoritas Myanmar mengatakan bahwa mereka telah merebut komando militer regional yang ada di Lashio.
BANGKOK - Kelompok bersenjata etnis minoritas Myanmar mengatakan pada Sabtu (3/8) bahwa mereka telah merebut komando militer regional setelah bentrokan selama beberapa pekan yang akan menjadi pukulan besar bagi junta.
"Pejuang Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) telah sepenuhnya merebut markas komando militer wilayah timur laut di Lashio di Negara Bagian Shan utara," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Pertempuran telah mengguncang Lashio, yang terletak di jalur perdagangan utama menuju Tiongkok, sejak awal Juli ketika pejuang MNDAA memperbarui serangan terhadap junta. Sebuah sumber militer mengatakan kepadaAFPpada Sabtu bahwa tentara yang telah melakukan perlawanan selama beberapa pekan di dalam komando wilayah timur laut mulai mundur pagi hari.
Militer Myanmar memiliki 14 komando regional di seluruh negeri, mulai dari kaki bukit Himalaya di utara hingga wilayah delta selatan yang luas dan berbatasan dengan Samudra Hindia. Tentara di setidaknya 10 dari mereka saat ini terlibat dalam memerangi kelompok bersenjata etnis minoritas atau Pasukan Pertahanan Rakyat yang bermunculan untuk melawan militer sejak kudeta tahun 2021 .
Perebutan pos Lashio akan menjadi pertama kalinya militer kehilangan komando regional selama konflik yang meletus lebih dari tiga tahun lalu. SB/AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya