Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kekurangan Zat Besi Berpengaruh pada Kemampuan Memori Kerja Anak-anak SD

Foto : Haryo Brono/Koran Jakarta

Koordinator Riset dan Kajian Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH (kiri) dan Direktur Eksekutif FKI, Prof. Nila F Moeloek (kanan), berfoto bersama usai memaparkan hasil riset terkait dampak kekurangan gizi kepada kemampuan belajar anak SD, di Jakarta pada hari Selasa (21/10).

A   A   A   Pengaturan Font

"Dari evaluasi kami juga ditemukan bahwa murid sekolah dasar kelas 3 hingga 5 di Jakarta hampir 30 persen anak yang anemia mengalami gangguan memori kerja. Gangguan ini secara langsung berdampak pada kemampuan mereka untuk konsentrasi, memproses dan menyimpan informasi saat belajar," ungkap Ray yang juga merupakan pendiri Health Collaborative Center (HCC) ini.

Lebih dari 19 persen anak-anak dalam studi ini juga terbukti mengalami anemia, yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi. Ironisnya, anemia bukan hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga sangat memengaruhi kemampuan kognitif anak-anak.

"Anak-anak dengan anemia memiliki skor memori kerja yang jauh lebih rendah, bahkan berdampak klinis yang sangat nyata. Anemia Kurang besi secara langsung membatasi kemampuan anak untuk menyerap informasi, berpikir logis, dan berpartisipasi aktif di kelas," ujar Prof Nila.

Asupan Gizi Murid Kurang Energi, Harus Cukup Makan Selama Sekolah?

Ia menegaskan, penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya asupan zat gizi makro adalah penyebab mayor dari masalah ini. Sebesar 28 persen anak- anak memiliki asupan energi yang tidak mencukupi, dan lebih dari 63 persen anak kekurangan karbohidrat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top