Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 06 Des 2024, 03:03 WIB

Kebaya Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda

Kebaya Akan Jadi Simbol dan Harmoni Budaya Lintas Batas Negara

Foto: Istimewa

Sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage menetapkan kebaya sebagai warisan budaya takbenda UNESCO. Kebaya dinilai bukan saja sebagai simbol budaya, tetapi juga elemen pemersatu yang melewati batas etnis, agama, dan negara.

JAKARTA - Kebaya resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) yang diakui UNESCO. Kepastian tersebut didapat dari sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) yang berlangsung di Asunción, Paraguay, 4 Desember 2024.

1733412974_5dcdeee5575a49008661.jpg

“Penetapan kebaya oleh UNESCO semoga dapat meningkatkan kesadaran global pentingnya pelestarian warisan budaya takbenda karena kebaya tak hanya sebuah simbol budaya, tetapi juga elemen pemersatu yang melampaui batas etnis, agama, dan negara,” ujar Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, dalam keterangannya, Kamis (5/12).

Dia menjelaskan, nominasi kebaya diajukan secara bersama oleh Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Menurutnya, proses tersebut menunjukkan semangat kerja sama dan persatuan negara-negara Asia Tenggara dalam melestarikan warisan budaya bersama.

Fadli menekankan, kebaya bukanlah pakaian tradisional semata, namun ia adalah simbol identitas kebudayaan Asia Tenggara. Saat ini, kata dia, kebaya juga telah hadir dan ditampilkan dalam desain kontemporer di ajang-ajang seperti kontes kecantikan dan upacara penghargaan, yang tentu saja mencerminkan keunikan budaya pemakainya. “Kita harus bangga dan menggunakan kebaya dalam berbagai kesempatan sebagai upaya pelestarian kebudayaan,” jelasnya.

Dialog Antarbudaya

Dia menuturkan, dengan menjadi bagian dari Daftar Representatif UNESCO, kebaya memperkuat dialog antarbudaya, mempromosikan perdamaian, dan mendorong penghormatan terhadap keragaman budaya. Dalam nominasi ini, negara pengusul juga menekankan peran kebaya mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Penetapan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO menjadi momentum penguatan kerja sama bagi negara-negara pengusul,” katanya.

Fadli berharap penetapan ini dapat berkontribusi pada kesejahteraan rakyat, pengembangan ekonomi inklusif, dan pengurangan kemiskinan. Dia mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses nominasi ini.

“Dengan pengakuan ini, saya berharap warisan budaya kebaya akan semakin dihargai dan diteruskan kepada generasi mendatang sebagai simbol identitas dan harmoni budaya yang melintasi batas negara,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Tim Nasional Kebaya Indonesia Lana T. Koentjoro sebagai pengusul pengajuan Hari Kebaya Nasional dan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO, merasa bersyukur dan bangga atas penetapan UNESCO menjadikan kebaya sebagai warisan budaya dunia.

UNESCO secara resmi menetapkan kebaya sebagai warisan budaya dunia. Keputusan yang diumumkan dalam sidang ke-19 ICH di Asuncion, Paraguay tanggal 4 Desember 2024, yang diajukan secara bersama oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, hingga Thailand, seperti dikutip dari keterangan resmi Tim Nasional Kebaya Indonesia yang diterimadi Jakarta, Kamis.

Dua tugas yang diamanatkan pada Tim Nasional Kebaya Indonesia oleh Dirjen Kebudayaan sejak tahun 2022, yaitu untuk mengurus pengajuan Hari Kebaya Nasional dan Kebaya sebagai WBTB telah membuahkan hasil dengan terbitnya Kepres Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional dan penetapan kebaya sebagai WBTB UNESCO.  ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.