Masyarakat Didorong untuk Budidayakan Sarang Walet untuk Ekspor
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kedua kiri) meninjau Processing Bird House di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025).
Foto: ANTARA/HO-Humas KementanJakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong masyarakat Indonesia untuk membudidayakan sarang burung walet (SBW) sebagai potensi ekonomi keluarga dan memperkuat ekspor nasional.
“Tentu ini potensi yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan masyarakat kita, dan saya kira boleh dicoba. Kenapa? Karena dari 100 persen pasokan sarang walet dunia, 60 persen di antaranya berasal dari Indonesia," kata Wamentan Sudaryono saat meninjau Processing Bird House di Surabaya, Jawa Timur, sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.
Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, mengungkapkan bahwa potensi produksi sarang walet sangat menjanjikan, mengingat lebih dari 60 persen pasar ekspor dunia dipasok dari Indonesia.
"Nilai ekspornya pun hampir mencapai Rp10 triliun per tahun," ujarnya.
Wamentan menambahkan bahwa Pemerintah akan memfasilitasi seluruh kebutuhan petani walet yang ingin mengembangkan budi daya dan memperkuat ekspor nasional.
Ia menyatakan, bila ada regulasi yang menghambat, pemerintah siap untuk mempercepat dan menyederhanakan proses tersebut.
“Dari sisi pemerintah, kami ingin meningkatkan volume ekspor, menyederhanakan regulasi agar para pengusaha dan masyarakat lebih bersemangat. Tekad Presiden jelas, kita ingin swasembada pangan, mengurangi impor, dan memperbesar ekspor,” katanya.
Lebih lanjut, Wamentan berharap agar kontribusi ekspor Indonesia bisa meningkat lebih dari 60 persen, dengan target mencapai 63 hingga 65 persen, sehingga sarang burung walet Indonesia bisa lebih mendominasi pasar ekspor dunia.
Dia menuturkan bahwa industri walet sangat potensial, karena jika Indonesia sudah menyuplai 60 persen pasokan dunia. Bahkan dia optimistis Indonesia bisa mengekspor sarang walet lebih banyak lagi.
"Hanya dengan menyiapkan tempat untuk walet bersarang, petani bisa meraih pendapatan yang cukup besar. Harga sarang walet yang mencapai puluhan juta per kilogram bisa memperkuat ekonomi keluarga,” katanya.
Kementerian Pertanian juga mendorong hilirisasi produk sarang burung walet untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia merupakan pemasok utama sarang burung walet dunia, dengan kontribusi antara 60 hingga 80 persen dari total pasokan global.
Negara tujuan utama ekspor adalah China yang mengimpor sekitar 500 ton dari total ekspor Indonesia yang mencapai 1.800 ton per tahun.
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 3 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 4 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 5 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
Berita Terkini
- KPU Tetapkan Budi Rustandi- Nur Agis sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang Terpilih
- Biden Nyatakan Kebakaran Hutan California Bencana Besar
- KPU Tetapkan Al Haris-Sani Gubernur dan Wagub Terpilih Pilgub Jambi 2024
- Dejan/Gloria Terhenti di Malaysia Open
- Objek Vital Terus Dijaga dari Serangan Teroris