Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Kambing Hitam" Avtur

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Selama ini, Pertamina sangat mendukung maskapai dengan mencukupi kebutuhan avtur seluruh bandara. Jarak bandara yang berjauhan menyebabkan kompleksitas distribusi dan menjaga mutu. Pertamina telah memberi diskon cukup besar kepada PT Garuda Indonesia karena sesama BUMN harus saling bersinergi. Bahkan sampai kini, Garuda masih utang avtur kepada Pertamina sebesar 3,2 triliun rupiah.

Beberapa maskapi pernah tidak mampu bayar utang avtur saat jatuh tempo. Bahkan, ada maskapai mengemplang utang avtur karena tidak dibayar hingga tidak beroperasi lagi. Misalnya, utang avtur PT Merpati Nusantara Airliners (MNA) telah merusak kelangsungan bisnis Pertamina. Sebagai korporasi, Pertamina telah menanggung beban operasional cukup besar akibat kemacetan utang maskapai.

Awal mula tingginya harga tiket penerbangan Tanah Air dipicu "Garuda Effect." Bahkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Akhsara, mengakui yang pertama menaikkan harga tiket pesawat. Efeknya, maskapai lain ikut menaikkan harga tiket. Maskapai menaikkan harga tiket untuk mengatasi kesulitan keuangan perusahaan. Garuda Indonesia mencatat kerugian 64,3 juta dolar AS pada kuartal I-2018.

"Mark Up"

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap, kerugian terus menerus Garuda akibat mark up pembelian pesawat seperti dari perusahaan asal Inggris, Rolls-Royce. Besaran tarif penerbangan mengalami kejutan setelah penerapan konsep low cost carrier (LCC) di Tanah Air tahun 1999. Semangat gerakan reformasi ternyata diboncengi desakan agar terjadi deregulasi berbagai bidang, tanpa terkecuali, industri penerbangan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top