Rabu, 27 Nov 2024, 23:55 WIB

Kalsel adopsi teknik kelola mangrove Probolinggo Jatim untuk RHL

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan saat kunjungan kerja terkait pengelolaan mangrove di Pantai Bandar Segara Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Foto: ANTARA/HO-Dishut Kalsel

Banjarbaru - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan mengadopsi teknik pengelolaan mangrove, setelah melaksanakan studi tiru dari Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur (Jatim) guna menyukseskan program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) khususnya kawasan pesisir.

“Kami mendalami pengelolaan mangrove dan kelembagaan kelompok tani hutan di Desa Dringu Kabupaten Probolinggo,” kata Kepala Dinas Kehutanan  Kalsel Fathimatuzzahra di Banjarbaru, Rabu.

Dia menjelaskan, dalam kunjungan kerja itu, Dinas Kehutanan bersama Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Kalsel dan BPDAS Barito mengunjungi Kelompok Tani Hutan (KTH) Bhakti Manunggal, yang merupakan binaan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Lumajang dan BPDAS Brantas Sampean.

Dalam kunjungan di Probolinggo, rombongan Dishut Kalsel melaksanakan praktik penanaman mangrove yang baik dan benar di kawasan Pantai Bandar Segara.

Fathimatuzzahra mengatakan, penanaman ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang teknik budidaya mangrove, mulai dari persemaian, pemilihan jenis tanaman, pola penanaman, hingga pemeliharaan yang tepat.

Menurut dia, kegiatan itu memberikan wawasan yang sangat bermanfaat, sehingga pihaknya bisa memahami langkah-langkah pengelolaan mangrove yang dapat diaplikasikan di Kalimantan Selatan.

Selain praktik teknis, Dishut Kalsel dan rombongan juga mempelajari strategi kelembagaan yang diterapkan oleh KTH Bhakti Manunggal melalui diskusi mencakup pengelolaan kelompok, koordinasi antar-anggota, serta peran kelembagaan dalam keberhasilan program rehabilitasi mangrove. Hal ini dapat menjadi acuan dalam memperkuat kelompok tani hutan di Kalimantan Selatan.

Fathimatuzzahra mengungkapkan pula bahwa pengelolaan mangrove di KTH Bhakti Manunggal menjadi contoh nyata kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal.

Strategi pengelolaan mangrove itu, katanya, sesuai dengan visi Dishut Kalsel untuk mengintegrasikan peran semua pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian lingkungan, sekaligus memperlihatkan bagaimana pengelolaan mangrove yang baik dapat mendukung ekonomi masyarakat lokal melalui program pemberdayaan.

“Melalui pengalaman yang diperoleh dari Probolinggo, kami optimistis pengetahuan dan strategi pengelolaan mangrove yang telah dipelajari dapat diterapkan di Kalimantan Selatan. Semoga langkah ini menjadi awal peningkatan kualitas pengelolaan mangrove di daerah kita demi menjaga ekosistem pesisir dan mendukung keberlanjutan lingkungan,” ujar Fathimatuzzahra.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Arif

Tag Terkait:

Bagikan: