Kakak Letjen Kopassus, Sang Adik Jenderal Intel Berdarah Paskhas
Letjen Sjafrie Sjamsoeddin dan Marsda Maroef Sjamsoeddin.
Foto: IstimewaJAKARTA - Ini sekelumit kisah kakak beradik yang sukses meniti karir di dunia militer. Sang kakak, sukses meniti karir di Angkatan Darat, di satuan pasukan elit. Begitu juga dengan sang adik, sukses meniti karir di korps pasukan elit Angkatan Udara. Kemudian malang melintang di dunia intelijen.
Sang kakak, pensiun dengan pangkat terakhir jenderal bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen). Sementara sang adik, purna tugas dari TNI dengan pangkat terakhir Marsekal Muda (Marsda) atau jenderal bintang dua angkatan udara.
Siapa kakak beradik yang sukses meniti karir di TNI hingga jadi perwira tinggi di kesatuannya? Mereka adalah Sjafrie Sjamsoeddin dan Maroef Sjamsoeddin. Sang kakak, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 30 Oktober 1952 merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1974.
Sjafrie dibesarkan di Korps Baret Merah atau yang lebih dikenal dengan nama Kopassus. Di Kopassus, Sjafrie pernah menjabat beberapa posisi antara lainKomandan Peleton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Komandan Nanggala X Timor-Timur pada tahun 1976, Komandan Nanggala XXI Aceh tahun 1987, Komandan Tim Maleo Irian Jaya tahun 1987 dan Satgas Kopassus Timor Timur tahun 1990.
Kemudian ditarik ke Paspampres untuk memegang posisi sebagai Komandan Grup A Paspampres. Usai bertugas di Paspampres, Sjafrie dipromosikan menjadi Danrem-061/Surya Kencana pada tahun 1995. Setahun berikutnya ia diangkat jadi Kasgartap-1 Ibu kota.
Di tahun yang sama, Sjafrie didapuk menjadi Kasdam Jaya. Karirnya terus merangkak naik. Pada tahun 1997, kembali ia dipromosikan menjadiPangdam Jaya. Setelah itu, menjabatAster Kasum TNI. Kemudian menjadiSahli Polhukam Panglima TNI pada tahun 1998. Tahun 2001, Sjafrie dipercaya menjadi Koorsahli Panglima TNI. Dan pada tahun 2002, ia didapuk menjadi Kapuspen TNI.
Selanjutnya, jadi Sekjen Dephan pada 2005 dengan pangkat Letjen. Dan, pada tahun 2010, Sjafrie dipercaya menjadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).
Sementara sang adik, Maroef Sjamsoeddin yang juga lahir di Makassar merupakan alumni Angkatan Udara tahun 1980. Pada tahun 1989, bersama dengan 14 perwira TNI lainnya, Maroef ditugaskan ke Irak. Kala itu kawasan tersebut tengah bergolak pasca meletusnya perang Iran-Irak.
Dan dari tahun 1992 sampai 1995, Maroef Sjamsoeddin ditugaskan sebagai Asisten Atase Pertahanan Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Selatan yang berkedudukan di Brasil. Kemudian pada tahun 1996, saat berpangkat Letkol, Maroef diangkat menjadi Komandan Skadron 465 Paskhasau, satuan pasukan elit TNI AU. Jabatan sebagai Komandan Skadron 465 Paskhasau dipegangnya hingga tahun 2000.
Setelah itu, ia ditugaskan kembali ke Brasil untuk memegang posisi sebagai Atase Pertahanan. Pangkatnya pun naik jadi Kolonel. Jabatan Atase Pertahanan di Brasil, dipegangnya sampai tahun 2003.
Tahun 2004, ia kembali ke Indonesia dan dapat penugasan baru di Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai perwira menengah BIN. Tahun 2007, atau tepatnya 30 Januari 2007, Maroef dipromosikan menjadi Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN. Pangkatnya pun naik menjadi Marsekal Pertama atau jenderal bintang satu angkatan udara.
Kemudian, pada 1 Maret 2010, Maroef dimutasi dari Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN menjadi Sahli Bid Hankam BIN. Dan, pada 26 Juli 2010, Maroef mendapat kenaikan pangkat. Bintangnya tambah satu menjadi Marsekal Muda (Marsda) atau jenderal bintang dua.
Pada tanggal 23 Desember 2011, Maroef dipromosikan menjadi Wakil Kepala BIN menggantikan As'ad Said Ali. Ketika itu yang menjadi Kepala BIN adalah Letjen Marciano Norman, eks Danpaspampres era SBY.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 3 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS