
KAHMI Bali: Terorisme Bukan Ajaran Islam

Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Bali, Umar Ibnu Alkattab
DENPASAR- Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Bali Umar Ibnu Alkattab menegaskan bahwa terorisme itu bukan ajaran Islam, karena itu jika ada yang menyebutkan seperti itu adalah tidak betul, karena Islam justru mengajarkan penghargaan pada nilai-nilai kemanusiaan.
"Untuk itu, pemerintah harus menangkal radikalisme secara komprehensif melalui penegakan hukum yang adil, akses ekonomi yang merata, dan literasi keagamaan yang rasional," katanya di Denpasar, Selasa, menanggapi serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) sekitar pukul 10.20 WITA, atau sesaat setelah ibadah Misa Minggu Palma.
Atas nama KAHMI Bali, Umar menyampaikan rasa empati kepada para korban dan mengutuk tindakan yang tak berakhlak tersebut. Untuk itu, pemerintah harus melakukan kebijakan yang komprehensif untuk menangkal radikalisme melalui aspek hukum, ekonomi, dan pendidikan/literasi.
"Penegakan hukum harus ditegakkan dengan adil, jadi hukum harus tajam ke bawah, juga tajam ke atas. Selain itu, akses ekonomi juga harus merata, sehingga menciptakan suasana politik yang kondusif," kata alumnus HMI Cabang Bulaksumur, Yogyakarta itu.
Menurut Umar yang juga Kepala Perwakilan Ombudsman Bali itu, KAHMI Bali sendiri akan berusaha menjadi minoritas kreatif di Bali dengan tetap membangun solidaritas kebangsaan sebagai karakter khas kader HMI dan KAHMI yang inklusif dalam berinteraksi dengan sesama anak bangsa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya