Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kadar Hormon Stres Tinggi pada Rambut Berkaitan dengan Penyakit Jantung

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Mengalami rambut lepek, kuku terkelupas, atau kulit pecah-pecah adalah hal yang biasa terjadi dan biasanya tidak memerlukan kunjungan ke dokter. Namun, fenomena ini bisa jadi merupakan indikasi serius mengenai masalah kesehatan.

Dilansir dari Medical Daily, sebuah studi baru telah menghubungkan penampilan rambut dengan kemungkinan penyakit jantung. Dikatakan bahwa hormon stres pada rambut kita dapat memprediksi kemungkinan menderita serangan jantung atau stroke, dan kemungkinannya meningkat hingga lebih dari tiga kali lipat pada mereka yang berusia 57 tahun atau lebih muda.

Tim peneliti Belanda, yang melakukan penelitian ini, mengamati tingkat kortisol rambut kulit kepala jangka panjang dan bentuk tidak aktifnya, kortison rambut, untuk menentukan apakah mereka dapat digunakan sebagai penanda untuk menunjukkan adanya atau tingkat keparahan stres pada individu.

Hormon-hormon ini telah dikaitkan dengan pengaturan distribusi lemak dalam tubuh. Namun, ada bukti yang terbatas dan tidak meyakinkan mengenai dampak spesifiknya terhadap perkembangan penyakit kardiovaskular.

Penelitian ini akan dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas (ECO) di Dublin, Irlandia, menurut News-Medical. Publikasi temuannya dalam jurnal peer-review akan dilakukan setelahnya.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top