Kabar Gembira, Produksi Padi di Karawang Kini Normal Setelah Sempat Turun Akibat Hama
Ilustrasi - Petani menyemprotkan cairan pembasmi hama sundep di areal persawahannya.
Karawang - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jabar, mengakui produksi padi sempat menurun akibat serangan hama sundep dan tikus pada areal sawah di sejumlah daerah sekitar Karawang.
Namun hal itu sudah berlalu. Kini produksi padi sudah kembali normal.
"Beberapa waktu lalu produksi padi sempat menurun, karena serangan organisme pengganggu tanaman jenis hama sundep dan tikus," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Rohman, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Namun, kata dia, penurunan produksinya tidak terlalu signifikan setelah petani bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang melakukan beragam antisipasi atas serangan hama sundep dan tikus tersebut.
"Beberapa waktu lalu, sawah petani di Karawang diserang hama sundep dan tikus. Sehingga produksi padi sempat menurun, tapi hal itu sudah berlalu. Kini produksi padi sudah kembali normal," katanya.
Disebutkan bahwa petani melalui kelompok tani telah menjalankan langkah antisipasi mengatasi serangan hama sundep dan tikus. Di antaranya dengan melakukan kalagumarang atau bergotong royong membasmi tikus.
Selain itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang juga telah membangun 40 rumah burung hantu di tengah areal persawahan di 30 kecamatan sekitar Karawang, untuk mengatasi serangan hama tikus
Keberadaan rumah burung hantu diperlukan di tengah areal sawah sebagai salah satu upaya dalam mencegah serangan hama tikus, yang dalam hal ini memanfaatkan burung hantu Tyto Alba yang merupakan musuh alami tikus.
Fungsi utama rumah burung hantu ini sebenarnya bagian dari upaya konservasi burung hantu, sehingga burung hantu yang di kenal sebagai burung yang tidak bisa membuat rumah atau tempat tinggalnya sendiri bisa menetap di rumah yang disediakan.
Untuk upaya penanganan hama sundep, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang telah menyarankan agar para petani melakukan penyemprotan pestisida.
Pada Juli 2024, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang telah mengecek sekitar 147 hektare sawah yang kemudian diajukan agar mendapatkan klaim asuransi menyusul terjadinya serangan hama di lahan sawah seluas ratusan hektare tersebut.
Rohman mengatakan, meski produksi padi sempat menurun akibat serangan hama, tapi pihaknya optimistis target produksi padi di Karawang bisa tercapai.
Ia menyebutkan bahwa target produksi padi di Karawang pada tahun ini mencapai 1,2 juta ton gabah kering panen. Sedangkan realisasinya pada Juli 2024 sudah 700 ribu ton gabah kering panen yang diproduksi.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya