Kabar Gembira, Mensos Upayakan Insentif Personel Tagana se-Indonesia Naik Tahun 2025
Menteri Sosial Saifullah Yusuf memeriksa kesiapan personel dalam apel nasional siaga Bencana Tagana Kementerian Sosial di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Foto: ANTARA/M Riezko Bima Elko PrasetyoJakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf berjanji berupaya maksimal untuk menaikkan insentif bagi seluruh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) di seluruh Indonesia pada tahun 2025 atau tahun pertama masa pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
"Kami sangat menyadari hal ini. Terlebih potensi bencana makin komplek saat ini, karena perubahan iklim dan lain-lain. Jadi sekali lagi, (kenaikan insentif) itu memang yang menjadi bagian dari rencana kami," kata Saifullah Yusuf saat ditemui sesuai memimpin apel nasional Tagana untuk kesiapsiagaan bencana di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, Jumat petang.
Merujuk data Kementerian Sosial, Tagana adalah relawan atau tenaga kesejahteraan sosial yang berasal dari masyarakat.
Dikukuhkan pertama kali pada Maret 2004, insentif tertinggi yang diterima setiap personel Tagana senilai Rp1,2 juta - Rp2 jutasejak 20 tahun berdiri.
Atas kondisi tersebut, Saifullah mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa skema yang disiapkan untuk meningkatkan kesejahteraan personel Tagana yang saat ini berjumlah 38 ribu di seluruh Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
Dari beberapa skema tersebut satu di antaranya yang disiapkan Kementerian Sosial adalah koordinasi penyesuaian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan seluruh Gubernur, Wali Kota dan Bupati, hingga membuka peluang kerjasama dengan lembaga filantropi domestik maupun internasional.
"Kemensos memiliki keterbatasan, itu benar, tapi yang penting skema sudah dibuatkan bagaimana hal ini bisa direalisasikan sesuai yang ditargetkan," imbuhnya.
Ia menegaskan, seluruh personel Tagana harus siap digembleng untuk meningkatkan kapasitas dalam aspek kebencanaan sebagai konsekuensi di saat pemerintah berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka.
Proses penataran yang akan melibatkan personel profesional dari TNI, Polri, Basarnas ataupun organisasi SAR itu tidak hanya menyangkut teknik kemampuan dasar tapi juga wawasan intelektualitas dalam pemanfaatan teknologi.
"Ini jelas jadi konsentrasi Presiden terpilih juga.Untuk mendukung kinerja Tagana biar lebih cepat, terukur, terarah," kata dia.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- TNI Berperan Penting Ciptakan Suasana Kondusif Saat Pilkada
- Pasangan Risma-Gus Hans Sampaikan Permohonan Maaf di Akhir Masa Kampanye Pilgub Jatim
- Degrowth, Melawan Industrialisasi dan Konsumsi Berlebihan Demi Masa Depan yang Berkelanjutan
- Hardjuno Pertanyakan RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas Prioritas Saat RUU Perampasan Aset Tidak
- Kebijakan Luar Negeri Prabowo Subianto: Diplomasi yang Berimbang untuk Indonesia