Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar I Militer Pertontonkan Gambar Tahanan Muda yang Alami Siksaan

Junta Tebar Ketakutan

Foto : AFP/FACEBOOK

Dukungan untuk Oposisi l Pengunjuk rasa di Kota Shwebo, Myanmar, turun ke jalan untuk menentang kudeta oleh junta dan memberi dukungan pada pemerintahan tandingan, National Unity Government, pada Minggu (18/4) lalu. Pengunjuk rasa di Myanmar terus melancarkan aksi protes walau junta menggunakan taktik kejam untuk menakut-nakuti pada demonstran.

A   A   A   Pengaturan Font

Junta yang berkuasa di Myanmar mulai memperlihatkan taktik dalam menghadapi pengunjuk rasa dengan memperlihatkan gambar-gambar tahanan yang disiksa agar para demonstran mundur dari aksi protes.

YANGON - Seruan bagi aksi perlawanan terhadap junta yang berkuasa di Myanmar semakin kuat bergaung setelah stasiun televisi militer memperlihatkan gambar dari 6 orang tahanan muda dengan wajah berdarah dan babak belur akibat siksaan.

Gambar-gambar itu ditayangkan MRTV pada Minggu (18/4) malam yang memperlihatkan wajah 4 pria muda dan dua perempuan muda dalam keadaan berdarah dan babak belur. Salah satu perempuan dalam gambar itu bagian rahangnya terlihat membengkak dan lebam hitam pada bagian matanya.

"Ke-6 tahanan ini dibekuk di wilayah Yankin, pinggiran Kota Yangon, pada Minggu," lapor MRTV.

Berdasarkan laporan reporter Al Jazeera di Bangkok, Thailand, bernama Tony Cheng, pembaca berita MRTV menerangkan bahwa ke-6 tahanan muda ini terlibat dalam sebuah pemboman pada Sabtu (17/4) sore lalu di luar kantor pemerintahan di Yankin yang melukai 3 tentara.

"Kami telah menyaksikan pemerintah militer melontarkan tuduhan kejahatan palsu pada orang-orang. Kami juga telah menyaksikan mereka menggunakan taktik ini sejak kudeta militer, mempertontonkan orang-orang yang ditahan, mungkin sebagai peringatan bagi mereka yang masih turun ke jalan dan melakukan aksi protes," lapor Cheng.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top