Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I Militer Sebut Klaim Aliansi Kelompok Etnis Sebuah Propaganda

Junta Inginkan Serangan Balasan

Foto : AFP

Tentara Etnis | Anggota dari kelompok tentara etnis Ta’ang National Liberation Army (TNLA) sedang berpatroli dekat Kotapraja Namhsan di Negara Bagian Shan utara pada Maret lalu. Pada Jumat (3/11) rezim junta menyatakan akan melakukan serangan balasan terhadap aliansi kelompok etnis minoritas bersenjata di negara bagian itu.

A   A   A   Pengaturan Font

Junta di Myanmar menyatakan bahwa mereka ingin melaku­kan serangan balasan terhadap aliansi kelompok etnis bersenjata setelah  selama sepekan terjadi pertempuran di mayoritas wilayah di Negara Bagian Shan utara dekat perbatasan Tiongkok.

YANGON - Aliansi kelompok etnis minoritas Myanmar pada Jumat (3/11) mengatakan bahwa pihaknya berhasil meraih lebih banyak kemajuan dalam serangannya terhadap junta yang berkuasa, sementara rezim junta bersumpah akan membalas tantangan militer terbesar yang dihadapinya sejak merebut kekuasaan.

Selama sepekan ini pertempuran telah berkobar di mayoritas wilayah di Negara Bagian Shan utara dekat perbatasan Tiongkok, dan hal ini menurut PBB telah memaksa lebih dari 23.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), dan Tentara Arakan (AA) mengatakan bahwa mereka telah merebut puluhan posko militer terdepan dan empat kota serta memblokir jalur perdagangan penting ke Tiongkok.

"Pejuang TNLA merebut posko terdepan militer di dekat Kota Namhkam dekat perbatasan Tiongkok pada Jumat," kata kelompok itu kepadaAFP. "Sedangkan pasukan militer junta telah menyerukan serangan udara dan artileri," ucap juru bicara TNLA.

MNDAA mengatakan melalui saluran medianya bahwa para pejuangnya telah memperoleh keuntungan dalam pertempuran di wilayah Kokang, sekitar 100 kilometer ke arah timur. Seorang juru bicara junta pada Kamis (2/11) menolak klaim bahwa aliansi tersebut telah merebut beberapa kota di Negara Bagian Shan dan menyebut klaim itu sebagai propaganda.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top