Junta akan Kirim Perwakilan ke KTT Asean
Sekretaris Tetap di Kementerian Luar Negeri Myanmar, Aung Kyaw Moe
Foto: AFP/Sai Aung MAINVIENTIANE - Myanmar akan mengirimkan perwakilannya ke pertemuan puncak regional pekan ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, sebuah narasumber diplomatik mengatakan kepada AFP pada Selasa (8/10), saat junta berjuang untuk meredakan perang saudara.
Konflik tersebut akan menjadi agenda utama saat para pemimpin Asean bertemu di Laos mulai Rabu (9/10), meskipun lebih dari tiga tahun upaya untuk menemukan solusi diplomatik bagi krisis tersebut tidak membuahkan hasil.
Asean melarang para pemimpin junta Myanmar menghadiri pertemuan puncaknya setelah kudeta Februari 2021, dan para jenderal menolak untuk mengirim perwakilan nonpolitik sebagai gantinya.
Namun Myanmar, salah satu dari 10 negara anggota Asean, telah mengirimkan seorang pejabat senior kementerian luar negeri sebagai perwakilannya ke pertemuan tiga hari di Vientiane," kata seorang diplomat Asia tenggara yang terlibat dalam pertemuan tersebut kepada AFP.
Beberapa pekan setelah merebut kekuasaan, junta militer menyetujui rencana konsensus lima poin yang bertujuan memulihkan perdamaian, tetapi mengabaikannya dan melakukan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat dan oposisi bersenjata terhadap kekuasaannya.
"Yang penting adalah bahwa dalam arti tertentu mereka menerima konsensus lima poin," kata diplomat tersebut kepada AFP. "Mereka mungkin berpikir bahwa lebih baik suara mereka didengar daripada berada di luar," imbuh dia.
Pimpinan junta, Min Aung Hlaing, turut menghadiri pertemuan darurat Asean mengenai krisis tersebut pada April 2021, tetapi blok tersebut menolak mengundangnya ke pertemuan rutin sejak saat itu.
Aung Kyaw Moe, sekretaris tetap di Kementerian Luar Negeri Myanmar, menghadiri pertemuan para menteri luar negeri pada Selasa menjelang pertemuan puncak utama, sebagaimana yang disaksikan oleh wartawan AFP.
Ajakan Bertindak
Langkah terbaru junta di Myanmar itu dilakukan dua pekan setelah militer mengeluarkan undangan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada musuh-musuhnya untuk melakukan pembicaraan dengan tujuan mengakhiri konflik, yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.
Junta sendiri telah terhuyung-huyung akibat kekalahan di medan perang terhadap kelompok bersenjata etnis minoritas dan Pasukan Pertahanan Rakyat prodemokrasi yang bangkit untuk menentang kudeta.
Akhir pekan lalu, Indonesia dilaporkan siap menjadi tuan rumah pembicaraan tentang konflik Myanmar yang melibatkan Asean, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta sejumlah kelompok antijunta.
Asean yang telah lama dikritik sebagai institusi yang tak berdaya dan tak mampu mengambil tindakan tegas berdasarkan prinsip pengambilan keputusan secara konsensus, telah membuat sedikit kemajuan dalam upayanya untuk menyelesaikan krisis Myanmar.
Topik ini telah mendominasi setiap pertemuan tingkat tinggi sejak kudeta, tetapi blok tersebut telah terbagi, dengan Indonesia, Malaysia, dan Filipina memimpin seruan untuk tindakan lebih keras terhadap para jenderal. Sementara negara tetangga Myanmar, Thailand, yang secara teratur menampung ribuan orang yang melarikan diri dari konflik dan telah mengadakan pembicaraan bilateral dengan junta, menyerukan tanggapan yang lebih efektif dari Asean. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia