Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 20 Mar 2025, 09:58 WIB

Jepang Peringati 30 Tahun Serangan Gas Sarin di Kereta Bawah Tanah Tokyo

Shizue Takahashi meletakkan bunga di stasiun bawah tanah Tokyo, suaminya tewas dalam serangan gas sarin 1995.

Foto: Kyodo

TOKYO - Jepang pada hari Kamis (20/3) memperingati 30 tahun serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo yang menewaskan lebih dari selusin orang dan melukai lebih dari 5.800 orang.

Sekelompok kecil pekerja kereta bawah tanah Tokyo akan menggelar upacara tahunan yang khidmat di stasiun Kasumigaseki di jantung distrik pemerintahan ibu kota, salah satu dari beberapa area yang menjadi sasaran pembantaian tahun 1995.

Para korban dan pakar memperingatkan kelompok sesat di balik serangan terkoordinasi ini masih aktif dan merekrut kaum muda.

Pada tanggal 20 Maret 1995, lima anggota aliran Aum Shinrikyo menjatuhkan kantong-kantong berisi gas saraf sarin yang dikembangkan Nazi di dalam kereta komuter pagi, menusuk kantong-kantong itu dengan ujung payung yang tajam sebelum melarikan diri.

Kereta terus melaju, menjebak penumpang di dalamnya dengan asap yang mematikan.

Begitu kereta berhenti, penumpang mengalir keluar stasiun sambil muntah-muntah dan kesulitan bernapas, sementara petugas darurat memberikan perawatan di pinggir jalan.

Serangan gas sarin itu menewaskan 13 orang, sementara korban ke-14 meninggal pada tahun 2020 setelah mengalami kerusakan otak parah akibat serangan itu.

Lebih dari 5.800 lainnya terluka, banyak di antaranya masih menderita masalah penglihatan, kelelahan, dan trauma psikologis.

Pemimpin sekte, Shoko Asahara, yang berambut liar dan hampir buta, dieksekusi pada tahun 2018 bersama 12 pengikutnya atas serangan dan kejahatan kekerasan lainnya.

Asahara, yang bernama asli Chizuo Matsumoto, mengajarkan kiamat akan datang dan pembunuhan dapat mengangkat jiwa ke alam yang lebih tinggi.

Sekte Aum telah dibubarkan, tetapi pemimpinnya yang telah meninggal masih disembah oleh sekitar 1.600 anggota kelompok penerusnya di Jepang.

Para ahli memperingatkan kelompok tersebut menjangkau kaum muda secara rahasia baik langsung maupun melalui media sosial dan aplikasi perpesanan, mereka juga menyebarkan postingan yang mengatakan kejahatan Aum telah digambarkan secara keliru.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.