Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembangunan I Pembangunan Properti Bermanfaat Setelah Sektor Riil Maju

Jangan Biarkan "Bubble" Properti Akibatkan BLBI Jilid II

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Penduduk terus bertambah, pada 2050 penduduk kita 350 juta orang, dari mana kita memenuhi pangan rakyat. Ingat, penduduk dunia akan menjadi 10 miliar dari tujuh miliar orang. Pada saat itu, ada uang pun kita tidak bisa impor pangan karena negara eksportir akan memprioritaskan kebutuhannya sendiri."


Oleh karena itu, tegas dia, suatu negara harus memastikan rakyatnya mampu membeli pangan lebih dahulu sebelum tanah. "Kalau properti dengan harga tanah lima juta rupiah per m2 itu termasuk mewah. Berarti apa yang kita bangun. Itu ibarat gerobak di depan kuda. Tahapannya salah."


Irsyad mengungkapkan kesalahan tahapan prioritas pembangunan sektoral seperti itulah yang akan membuat ekonomi nasional kolaps. Semestinya Indonesia mencontoh Tiongkok yang membangun properti setelah akumulasi tabungan devisa negara pecah di atas tiga trilliun dollar AS, dan menjadi raksasa ekonomi dunia.


Sebelumnya, sejumlah kalangan meminta OJK dan BI sepenuhnya transparan pada profil kredit perbankan tanpa upaya kosmetika pelaporan atau window dressing. Hal ini bertujuan agar tidak menimbun kredit bermasalah yang cepat atau lambat akan meledak pada gelembung kredit macet. SB/YK/ahm/WP

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top