Jangan Biarkan "Bubble" Properti Akibatkan BLBI Jilid II
Manfaatkan dana nasional untuk infrastruktur yang dukung sektor riil produktif. Pembangunan sektor riil mesti diprioritaskan sebelum bangun properti mewah.
JAKARTA - Pemerintah diminta tidak salah menempatkan prioritas tahapan pembangunan sektoral. Sebab, memacu pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan kredit konsumsi yang sangat masif, terutama dari barang impor dan bubble properti, di satu sisi.
Namun di sisi lain, mengabaikan dana untuk pembangunan sektor riil, khususnya industri pangan dan industri nilai tambah nasional untuk substitusi impor, hal itu sama dengan gerobak di depan mau menarik kuda. Artinya, pembangunan tidak bisa berjalan karena tahapannya salah.
Selain itu kredit properti yang sangat masif bisa memicu bubble properti. Kondisi ini berpeluang menuju skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) jilid dua.
Ekonom Universitas Brawijaya Malang, Munawar Ismail, mengemukakan semestinya dana nasional yang terbatas dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun infrastruktur yang secara langsung menunjang sektor riil produktif, seperti pertanian produksi pangan dan industri turunannya, serta industri nilai tambah lainnya terutama sebagai substitusi impor.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya