Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jalur Sutra Membuka Pertukaran Budaya Timur dan Barat

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan kuda barat Dayuan, Dinasti Han mengalahkan Xiongnu. Keberhasilan ini mengilhami Kaisar Wu untuk berspekulasi tentang apalagi yang bisa diperoleh melalui perdagangan dengan barat. Oleh karenanya sejak saat itu Jalur Sutra dibuka pada 130 SM.

Antara 171-138 SM, Mithridates I dari Parthia berkampanye untuk memperluas dan mengkonsolidasikan kerajaannya di Mesopotamia. Raja Seleukus Antiokhus VII Sidetes (memerintah 138-129 SM) menentang perluasan ini dan, juga ingin balas dendam atas kematian saudaranya bernama Demetrius.

Ia mengobarkan perang melawan pasukan Parthia dari Phrates II, penerus Mithridates. Dengan kekalahan Antiokhus, Mesopotamia berada di bawah kekuasaan Parthia dan, dengan itu, menguasai Jalur Sutra. Parthia kemudian menjadi perantara utama antara Tiongkok dan barat.

Sejarawan Herodotus menyebutkan, Persia membuat Jalan Kerajaan Persia. Jalur ini berfungsi sebagai salah satu arteri utama Jalur Sutra, didirikan selama Kekaisaran Achaemenid (550- 330 SM). Jalan Kerajaan Persia membentang dari Susa, di Persia utara (Iran modern) ke Laut Mediterania di Asia kecil (Turki modern).

Sepanjang jalur memiliki stasiun pos didukung dengan transportasi agar dapat mengirimkan pesan dengan cepat ke seluruh kekaisaran. Herodotus, yang menulis tentang kecepatan dan efisiensi utusan Persia, menyatakan sebagai berikut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top