Jalur Sepeda di Sudirman-Thamrin
PENATAAN TROTOAR I Warga berjalan di Trotoar Jalan Sudirman, Rabu (7/3). Gubernur DKI Jakarta Anies R Baswedan mengatakan akan membuat penataan jalan dan trotoar di Jalan Sudirman - MH Thamrin dengan melebarkan hingga 10 meter. Proyek itu didanai dari sisa kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) Simpang Susun Semanggi
Foto: KORAN JAKARTA/Muhaimin A UntungPenataan kawasan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin akan dilengkapi dengan jalur khusus sepeda.
JAKARTA - Sepanjang Jalan Jend. Sudirman Jalan MH Thamrin akan disediakan jalur khusus sepeda. Selain jalur sepeda, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan menyediakan ruang parkir khusus.
"Dalam rencana penataan trotoar itu, nanti kami akan tambahkan juga jalur khusus untuk sepeda," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal di Jakarta, Rabu (7/3).
Menurut dia, jalur sepeda tersebut nantinya akan dibangun dengan lebar dua meter di trotoar sepanjang Sudirman-MH Thamrin yang nantinya diproyeksikan memiliki lebar 12 meter.
Selain jalur khusus sepeda, sambung dia, pihaknya juga akan menyiapkan ruang parkir khusus sepeda dan ke depannya diharapkan dapat dikembangkan melalui program berbagi sepeda (bike sharing).
Masih terkait dengan revitalisasi trotoar, pendiri koalisi pejalan kaki, Ahmad Safrudin meminta DKI tidak menebang atau memindahkan pohon di Jalan Jenderal Sudirman. aaaaaaPenebangan pohon ini dilakukan dalam rangka revitalisasi trotoar di jalur itu.
"Wah brutal...! Padahal seharusnya pohon tak perlu ditebang. Jangankan ditebang, dipindahkan saja kami tentang," ujar pendiri koalisi pejalan kaki, Ahmad Safrudin.
Menurutnya, pelebaran trotoar bisa ditempuh tanpa harus memindahkan apalagi menebang pohon. Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) ini menilai, keberadaan pohon di jalur Sudirman-Thamrin sangat dibutuhkan untuk mengurangi polusi udara dari knalpot kendaraan.
"Caranya adalah memperleUntungbar trotoar dengan mengambil ruang satu lajur di posisi paling kiri jalur lambat sehingga jalur lambat tersisa dua lajur untuk sepeda motor dan mobil. Jalur cepat dikembalikan seperti sedia kala, tiga lajur untuk kendaraan pribadi dan satu lajur busway," katanya.
Dengan cara seperti itu, ungkapnya, trotoar yang ditata akan memperoleh lebar antara 8-16 meter. Jika masih kurang cukup, Pemprov DKI Jakarta pun bisa meminta pengelola gedung di sepanjang koridor itu untuk membuka pagar pembatas agar halaman gedung bisa dijadikan ruang publik.
Dengan menebang pohon tersebut, pihaknya menganggap Pemprov DKI Jakarta telah menghilangkan aset negara. Pasalnya, pohon ini telah ditanam dan dirawat dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta selama puluhan tahun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno mengatakan, sebagian besar pohon di Jalan Sudirman akan dipindahkan. Namun, beberapa pohon yang sudah rapuh dan membahayakan pengguna jalan akan ditebang. Hal ini dilakukan untuk mendukung revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman tersebut.
"Kita tidak mau ada korban. Saya mendapat masukan dari teman-teman di Badan Reserse dan Kriminal (Bareskim), bahwa salah satu yang mereka khawatirkan, bahwa pohon-pohon yang sudah rapuh itu malah justru menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan," katanya.
Tiga Jalur
Sandi menjelaskan, jalur lambat akan dilebur dengan jalur cepat. Ada tiga lajur kendaraan bermotor, satu jalur busway dan satu lajur bus umum reguler dan sepeda motor.
"Di trotoarnya akan dibangun ruang pejalan kaki, spot budaya, ruang edukasi, hingga jalur fasilitas umum," ujar Sandi.
Menurut Sandi, pihaknya akan memfasilitasi pelaku ekonomi mikro pada jalur fasilitas umum yang ada di trotoar itu. Hal ini ditujukan agar pedagang kecil itu bisa naik kelas.
Dia juga memastikan akan memilih pedagang kecil yang berjualan di sana dengan ketat dan standar bagus.
Dia juga berharap agar pemilik gedung di sepanjang Jalan Sudirman mau membuka pagar pembatas untuk kepentingan publik.
Dia meyakini, Jakarta akan menjadi smart and save city bagi warganya. Pemilik gedung tidak usah mengkhawatirkan tingkat keamanan menurun, jika pagarnya dibuka.
"Kita ingin pembangunan ke depan khususnya di kawasan protokol pagar-pagar itu bisa menyatu jadi pagarnya memang pagar yang friendly lah kepada pejalan kaki itu yang kita inginkan," tandasnya.
- Baca Juga: DPRD Kritik Pemkot Bogor Terkait Trans Pakuan
- Baca Juga: Kini Jalan Kalimalang Semakin Cantik
pin/P-5
Redaktur: M Husen Hamidy
Penulis: Peri Irawan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Ini Pangkostrad yang Baru
- 5 Banjir Impor Turunkan Utilisasi Industri Hingga 10 Persen