Jalur Rempah Akan Masuk di Muatan Pelajaran Sejarah
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemedikbud, Totok Suprayitno (kanan) dalam acara penguatan pembelajaran jalur rempah untuk mendukung pengusulan warisan dunia, di Jakarta, Jumat (2/10).
Ia menilai jalur rempah dan perlu untuk direvitalisasi dan diriset lebih jauh untuk menggali nilai-nilai sejarah dan produk-produk kebudayaannya. Bahkan, hal tersebut juga berpotensi meningkatkan potensi wisata di Indonesia.
"Jadi kita semua yakin Indonesia yang besar menyimpan harta karun, khazanah pengetahuan yang besar juga," tandasnya.
Lebih jauh Totok mengatakan pemerintah melalui Kemendikbud tengah mengajukan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Jalur rempah ditargetkan dapat menjadi warisan budaya dunia pada tahun 2024 mendatang.
"Kami sudah bentuk komitenya. Target penetapan pada 2024 dan tahun ini targetnya masuk list tentatif UNESCO targetnya," kata Totok.
Totok menjelaskan saat ini pihaknya telah mendorong beberapa budaya Indonesia menjadi warisan budaya dunia yang diakui UNSESCO yaitu Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Tradisi Bali (2015), Pinisi (2017), dan Pencak Silat (2019).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya