Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jalur Rempah Akan Masuk di Muatan Pelajaran Sejarah

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemedikbud, Totok Suprayitno (kanan) dalam acara penguatan pembelajaran jalur rempah untuk mendukung pengusulan warisan dunia, di Jakarta, Jumat (2/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengetahuan masyarakat terkait jalur rempah saat ini masih minim. Untuk meningkatkan pemahaman di masyarakat maka salah satu upaya yang dilakukan adalah menyertakan jalur rempah sebagai topik dalam muatan pembelajaran sejarah bagi siswa.

"Pembelajaran sejarah terutama topik jalur rempah bukan mengarahkan para siswa untuk mengenang hal-hal di masa silam," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemedikbud, Totok Suprayitno, dalam acara Penguatan Pembelajaran Jalur Rempah untuk Mendukung Pengusulan Warisan Dunia, di Jakarta, Jumat (2/10).

Menurut Totok, sejarah sangat penting untuk memproyeksi yang terjadi di masa depan. Jalur rempah harus dibuat hidup dan menggelora di masyarakat. Salah satu cara untuk menghidupkan memori dan makna penting jalur rempah melalui pendidikan, khususnya pembelajaran siswa.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda menjelaskan pihaknya mendukung pengajuan jalur rempah sebagai topik dalam pembelajaran siswa. Pihaknya mendorong Kemendikbud melihat berbagai pihak terkait untuk menyertakan jalur rempah dalam kurikulum.

Potensi Wisata

Ia menilai jalur rempah dan perlu untuk direvitalisasi dan diriset lebih jauh untuk menggali nilai-nilai sejarah dan produk-produk kebudayaannya. Bahkan, hal tersebut juga berpotensi meningkatkan potensi wisata di Indonesia.

"Jadi kita semua yakin Indonesia yang besar menyimpan harta karun, khazanah pengetahuan yang besar juga," tandasnya.

Lebih jauh Totok mengatakan pemerintah melalui Kemendikbud tengah mengajukan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Jalur rempah ditargetkan dapat menjadi warisan budaya dunia pada tahun 2024 mendatang.

"Kami sudah bentuk komitenya. Target penetapan pada 2024 dan tahun ini targetnya masuk list tentatif UNESCO targetnya," kata Totok.

Totok menjelaskan saat ini pihaknya telah mendorong beberapa budaya Indonesia menjadi warisan budaya dunia yang diakui UNSESCO yaitu Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Genre Tari Tradisi Bali (2015), Pinisi (2017), dan Pencak Silat (2019).

Adapun, tambah dia, jalur rempah ini selain lebih lama dari jalur sutra yang dimiliki Tiongkok juga memiliki nilai-nilai yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.

"Adanya jalur rempah ini mempengaruhi peta ekonomi politik, sosial budaya, dan skala global. Dari sisi domestik politik, perdagangan rempah menjadi pertumbuhan kerajaan-kerajaan di nusantara di pengaruhi adanya sumber daya rempah ini," jelasnya.

Totok menjelaskan salah satu syaratnya adalah objek yang diajukan menjadi warisan budaya dunia harus jadi outstanding universal value atau pemahaman dan nilai universal dari masyarakat. Dengan begitu, pemahaman terkait jalur rempah yang akan diajukan juga harus hidup di tengah masyarakat. ν ruf/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top