Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jalan Kaki Turunkan Risiko Nyeri Punggung Bawah

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian ini dimulai pada September 2019 dan berakhir pada Juni 2022, dan tim Pocovi mengikuti kedua kelompok tersebut selama satu hingga tiga tahun. Para peserta mengenakan akselerometer selama tujuh hari, tiga bulan setelah memulai penelitian-ini memungkinkan para peneliti untuk melacak jumlah langkah dan jumlah langkah jalan cepat mereka.

Setelah menganalisis data, penulis penelitian menemukan bahwa peserta dalam kelompok kontrol lebih mungkin mengalami kambuhnya nyeri punggung daripada mereka yang berjalan secara teratur. Rata-rata, orang-orang dalam kelompok kontrol mengalami episode nyeri punggung bawah lagi setelah 112 hari, sementara kelompok yang berjalan kaki mengalami rata-rata 208 hari sebelum kambuh.

"Kami selalu memiliki firasat bahwa berjalan kaki akan berhasil, tetapi kami terkejut melihat bahwa intervensi yang begitu sederhana ternyata seefektif itu," turur Pocovi.

"Ini benar-benar menekankan [manfaat] menjaga orang tetap aktif," tambahnya.

Meskipun hasilnya menarik, ada beberapa keterbatasan. Pertama, para peserta tidak memakai akselerometer selama penelitian, sehingga sulit untuk mengatakan apakah manfaat berjalan kaki yang tercatat menurun pada kecepatan tertentu. Ditambah lagi, sebagian besar peserta dalam penelitian ini adalah perempuan. Nyeri punggung bawah lebih sering terjadi pada wanita, tetapi tidak jelas apakah temuan penelitian ini dapat diterapkan secara universal.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top