Jakpus Tanam Brambang di 69 Titik
Perkuat Ketahanan Pangan -- Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma (dua dari kiri) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) menanam bawang brambang di kantor Wali Kota, Kamis (12/9). Diharapkan kegiatan ini bisa menekan inflasi dan memperkuat ketahanan pangan.
Foto: Kominfotik Jakarta PusatJAKARTA - Guna memperkuat ketahanan pangan, Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) menanam brambang secara serentak di 69 titik. "Kami gerak tanam bersama secara serentak di 69 titik untuk menanam brambang," tutur Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, Kamis.
Dia berharap, semoga cocok dengan iklim dan kondisi tanah. Dengan begitu, bisa menghasilkan saat panen. Ini akan dapat membantu memperkuat ketahanan pangan warga Jakarta Pusat.
Dhany menyebut, selain menanam bibit cabai, brambang juga bisa menjadi pilihan yang layak dicoba dalam rangka kontribusi Jakarta Pusat untuk menekan angka inflasi. Selain itu, juga sekaligus mempersiapkan pangan menjelang Natal dan tahun baru.
Penanaman serentak melibatkan pengurus tiap kelurahan, RT, RW dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Juga dilibatkan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di tingkat kelurahan maupun kelompok dasawisma.
Dhany berharap penanaman brambang bisa panen tiga bulan lagi. Dia lalu mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan, meskipun terbatas. Lahan sempit tetap dapat dimanfaatkan untuk menanam seperti cabai, kangkung, bawang, jeruk limo, jeruk nipis, atau terong. "Ini bisa kita manfaatkan untuk konsumsi keluarga," jelas Dhany.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti, menambahkan, bersama tim PKK total menanam lebih dari 10 kilogram brambang di 69 titik.
"Kami menanam lebih dari 10 kilogram brambang. Wadahnya menggunakan galon. Jadi, kita memakai wadah yang bisa digunakan kembali," tutur Penty. Dia menginformasikan, di atap ada 20 galon. Setiap galon diisi tiga brambang yang dibawa langsung dari Brebes.
Ketua Kelompok Kerja III Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP-PKK Provinsi Jakarta, Khomariah Maruloh, mengapresiasi kegiatan tanam serentak ini demi mengantisipasi tingginya harga cabai dan brambang.
"Ini kegiatan bagus dalam rangka menekan tingkat inflasi Jakarta. Tentu terutama saat harga cabai dan brambang sangat cepat melonjak," jelas Khomariah. Sebab sebentar lagi memasuki masa untuk menyambut Natal dan tahun baru. Pada saat itu, biasanya harga brambang mulai meningkat.
Menurut Khomariah, pemanfaatan lahan bisa menjadi contoh untuk masyarakat lainnya. Mereka juga dapat menanam cabai, brambang, sayur, ataupun tanaman subur lainnya. "Semoga warga Jakarta Pusat bisa menggunakan bawang hasil panen yang ditanam sendiri di sekitar rumahnya," ujar Khomariah.
Harga-harga
Sementara itu, harga-harga pangan terpantau naik seperti daging ayam ras, bawang bonggol, brambang, cabai merah keriting, dan telur ayam ras.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional, Rabu (11/9), harga rata-rata nasional daging ayam ras naik dari 34.630 per kg menjadi 41.080 per kg.
Telur ayam ras juga meningkat dari 28.300 menjadi 35.130 per kg. Kenaikan harga yang signifikan juga terjadi untuk brambang yang kini tercatat 31.030 per kg. Bawang bonggol 44.710 per kg, dan cabang merah keriting yang tercatat 40.550 per kg.
Kemudian, rata-rata nasional harga beras naik hampir 1.000 per kg. Harga beras premium menjadi 16.180 per kg, beras medium 14.260 per kg, dan beras SPHP 13.000 per kg. Harga minyak juga naik. Minyak goreng kemasan sederhana saat ini 19.360 per liter. Sedangkan minyak goreng curah 16.530 per liter.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 3 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 4 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik